HARIAN BOGOR RAYA - Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI, Saiful Rahmat Dasuki Dia bercerita saat Rasulullah SAW menyelesaikan berbagai macam masalah antara kaum Muhajirin (kaum yang ikut berhijrah) dan kaum Ansar (kaum penduduk Madinah yang menolong), serta permasalahan di internal kaum Ansar.
Jelasnya, Rasulullah SAW berhasil meredam perpecahan antardua suku besar di dalam kaum Ansar yang sering berkelahi.
"Terutama di Bulan Muharam, yang termasuk bulan yang dimuliakan, sehingga dosa besar jika berperang," tuturnya, soal Rasulullah SAW.
Sebutnya, hikmah dari peristiwa ini tentang bagaimana masyarakat Indonesia dapat meredakan amarah penyulut perpecahan, fitnah, intoleransi, sentimen, perundungan, dan penganiayaan.
Harapannya, seluruh umat Islam di Indonesia dapat mengambil hikmah dari peristiwa ini serta dapat menjadikan momen Tahun Baru Hijriah sebagai sarana untuk dapat merefleksikan diri.
Ia pun mengajak seluruh umat Islam di Indonesia untuk merefleksikan diri pada momen Tahun Baru Hijriah.
Baca Juga: Kisah Rasulullah SAW Pernah Sedih Belum Dapat Wahyu Hingga Jibril Bawa Wahyu Soal Insya Allah
"Tahun Baru Hijriah menjadi momen refleksi diri lahir dan batin," katanya pada acara Gebyar Hijriah Tahun Baru Islam 1445 Hijriah di Masjid Istiqlal Jakarta yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.