Tafsir menghimbau kepada masyarakat agar tidak memperdebatkan video adzan tersebut, karena masing-masing bakal calon presiden memiliki hak yang sama untuk berkreativitas.

"Yang pertama masyarakat harus paham bahwa RCTI adalah media swasta yang menampung semua kreativitas. Siapa yang kreatif dan lebih dahulu, itulah yang akan bisa menjadi pemenang di media," ujarnya.

"'Kan banyak, televisi yang lain. Televisi yang lain itu 'kan juga punya video azan. Ini soal kreativitas, siapa yang lebih dahulu sehingga tidak perlu protes. Cuma mungkin sudah tidak akan menarik karena sudah didahului RCTI lewat Pak Ganjar," tambahnya.
 
 
Menurutnya bahwa setiap orang memiliki kreativitas dan bebas berkreativitas. Iya berharap agar tidak saling menjelekkan, jangan sampai kebebasan berkreativitas menyakiti perasaan orang lain serta jangan sampai memecah belah.

Iya berharap lebih baik apa yang ditampilkan oleh TV tersebut dijawab dengan kreatif, jangan dengan reaktif. Adu kreatif, adu gagasan. Siapa yang paling kreatif, siapa yang paling cepat. Yang penting tidak menafikan dan menjelekkan yang lain.
 
"Silakan calonnya dijunjung setinggi langit, tanpa menjatuhkan calon lain," katanya.
 
 
Dan terkait sosok Ganjar pranowo sendiri menurut tafsir bahwa capres yang diusung oleh PDIP tersebut merupakan sosok yang tawaduk atau rendah hati.
 
Ganjar pranowo juga merupakan orang yang taat beribadah serta memiliki kepedulian terhadap organisasi masyarakat keagamaan salah satunya Muhammadiyah.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jateng K.H. Muhyiddin menyatakan tidak mempermasalahkan munculnya bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo pada tayangan video azan magrib di stasiun televisi swasta nasional.
 
Baca Juga: Mahfud MD Jelaskan Terkait Usulan Perubahan Jadwal Pendaftaran Capres-Cawapres untuk Pilpres 2024

"Saya senang atas tayangan Pak Ganjar pada siaran azan magrib di televisi saat melakukan wudu dan salat berjemaah dengan yang lain," ujarnya.

Bahkan menurut Muhyiddin, video adzan tersebut justru dapat menjadi sarana dakwah untuk mengajak umat Islam agar lebih giat beribadah.***