BMKG Beberkan Data Kerugian Akibat Perubahan Iklim Bagi Negara Maju dan Negara Berkembang

- 17 Oktober 2023, 16:00 WIB
Ilustrasi bencana kekeringan yang menyebabkan krisis pangan
Ilustrasi bencana kekeringan yang menyebabkan krisis pangan /Marion/Pixabay

HARIAN BOGOR RAYA - Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa berdasarkan laporan dari Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization/WMO), 60 persen kerugian bencana di negara maju terjadi karena perubahan iklim. Dampak produk domestik bruto (PDB) negara maju hanya sekitar 0,1 persen.

Bagi negara berkembang, tujuh persen kerugian bencana bisa memiliki dampak hingga 5-30 persen terhadap PDB. Lalu, bagi negara kepulauan, 20 persen dari bencana memiliki dampak hingga 50 persen terhadap PDB. Bagi beberapa negara, bahkan bisa berdampak hingga 100 persen terhadap PDB.

Tambahnya, masih terkait bencana, hal itu juga akan semakin memperparah kesenjangan ekonomi yang berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan dan ketangguhan masyarakat dalam beradaptasi dan memitigasi perubahan iklim.

Baca Juga: Sejak Januari Hingga Akhir Juli 2023, BNPB Mencatat Ribuan Bencana Terjadi di Indonesia

"Negara-negara maju mungkin menganggap persoalan ini adalah persoalan sepele, namun bagi negara berkembang, kepulauan, dan miskin persoalan ini dampaknya bisa sangat besar," imbuhnya.

Menurutnya, hal ini berimbas pada ketangguhan suatu negara dalam beradaptasi dan memitigasi dampak perubahan iklim, terutama terkait dampak terhadap ketersediaan air, pangan dan energi.

Ia menambahkan, guna mengantisipasi krisis air yang akan terjadi, butuh keterlibatan berbagai pihak. Seperti Pihak Pemerintah, Akademisi/Ilmuwan, Pihak Swasta, Masyarakat dan Media.

Baca Juga: DPKPP Kabupaten Bangun 2500 Rumah Huntap Bagi Korban Bencana Alam, Segini Nilainya

Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga menyampaikan, Indonesia memiliki kemampuan teknologi yang cukup baik dalam mengatasi krisis air akibat perubahan iklim.   

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah