Network
HARIAN BOGOR RAYA - Disinggung mengenai tidak bersalaman dengan calon Presiden nomor urut 1 usai mengikuti debat ketiga pilpres 2024, Prabowo Subianto menyebut dia tidak bersalaman karena Anies tidak menghampiri dirinya selepas acara debat.
“Lho dia ngak datang ke saya. Saya lebih tua dari dia. Saya lebih senior dari dia,”ujar Prabowo menjawab pertanyaan wartawan.
Diketahui Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar debat ketiga Pilpres di Gelira Bung Karno pada hari Minggu 7Januari 2024. Dan usai mengikuti debat, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menghampiri Prabowo dan keduanya bersalaman. sedangkan Prabowo berbalik dan langsung turun dari panggung debat, sementara Ganjar lanjut bersalaman dengan Anies.
Baca Juga: Ganjar-Mahfud di Hari ke 42 akan Kampanye di Jakarta dan Indramayu
Sedangkan Anies Baswedan ketika ditanya mengenai hal itu,mengatakan bahwa dia mencari Prabowo untuk bersalaman selepas acara, tetapi yang dicari telah turun dari panggung.
“Saya mencari, tetapi sudah tidak ada, tidak tahu ke mana harus salaman,”ucap Anies.
Seperti biasanya dalam sesi debat, masing-masing capres menyampaikan visi, misi, dan pandangannya. Dan untuk debat ketiga ini tema yang diangkat yaitu soal isu-isu pertahanan, keamanan, dan geopolitik.
Baca Juga: Ini Kata Pengamat, Debat Capres Ketiga Calon Memiliki Pandangan Yang Sama Soal Anggaran Pertahanan
Mengingat saat ini Prabowo Subianto merupakan Menteri Pertahanan, maka moment itu nampaknya dimanfaatkan okeh Capres nomor urut 1 dan 3 untuk mengkritik kebijakan pertahanan Prabowo Subianto.
Salah satu kebijakan Prabowo Subianto yang dikritik oleh Anies dan Ganjar yaitu menyangkut pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) bekas dan pemenuhan kekuatan pokok minimum (MEF) yang dikhawatirkan tidak terwujud sampai akhir 2024. Bahkan Anies, dalam sesi debat, juga menyoroti kebijakan lumbung pangan (food estate) Prabowo.
Prabowo pun menanggapi apa yang dipermaslahkan oleh Anies dan Ganjar. Menurut Prabowo data-data yang digunakan Ganjar dan Anies banyak yang keliru. Dia pun mengajak kedua capres itu untuk bertemu, duduk bersama, dan “buka-bukaan” data-data pengadaan alutsista serta kebijakan pertahanan lainnya.***
