Network
HARIAN BOGOR RAYA - Usai diperiksa selama 12 jam oleh penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Jum'at 26 Januari 2024. Juru bicara Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud MD, Aiman Witjaksono angkat bicara terkait penyitaan ponsel miliknya. Ia mengkhawatirkan soal penyitaan ponselnya oleh penyidik.
Aiman mengaku, Ia diperiksa oleh tim penyidik selama 12 jam. Dalam penyidikannya tersebut, ternyata pinselnya disita oleh pihak kepolisian. Yang tentu saja penyitaan terhadap ponselnya itu dikhawatirkan dapat mengungkapkan identitas narasumber atau informan yang menyebutkan bahwa ada oknum yang tak netral pada Pemilu 2024.
Namun Aiman pun memastikan bahwa dirinya berkomitmen untuk tidak menyebutkan siapa narasumbernya tersebut, karenaIa meyakini bahwa informannya itu adalah orang-orang yang baik yang wajib dilindungi identitasnya.
Baca Juga: Ganjar Pranowo: Jabatan Tidak Selamaya yang Penting adalah Intengritas
Aiman menjelaskan kepada awak media, bahwa dirinya sempat berdebat oleh penyidik selama hampir dua jam mengenai penyitaan ponselnya itu. Tentu saja hal tersebut dikarnakan di dalam ponselnya tersebut banyak data-data yang tersimpan. Namun Ia mengambil risiko dengan tetap merahasiakan siapa narasumbernya itu.
"data saya semua ada di sana (ponsel), meskipun itu menjadi perdebatan hampir 2 jam, tarik ulur supaya hp itu kemudian jangan disita. Tetapi penyidik bisa melakukan upaya paksa dari pengadilan yang kami tidak bisa, melawan hal tersebut,"kata Aiman.
"Saya Aiman Witjaksono dan saya yakin teman-teman di TPN bahwa kami tidak akan akan membuka narasumbernya, biarkan risiko ini saya ambil karena saya meyakini mereka orang-orang baik dan mereka orang-orang yang wajib dilindungi identitasnya," ucapnya.
Baca Juga: Hadiri Kampanye Akbar di NTT, Ganjar Bertemu dengan Uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat
Kabar penyitaan ponsel Aiman tersebut juga membuat Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo menyambangi Polda Metro Jaya. Kedatangannya tersebut untuk mengecek Aiman yang sedang diperiksa sebagai saksi terkait dengan berita bohong atau hoaks.
