Ganjar tidak Targetkan Program 100 Hari Pertama Kerja Jika Terpilih Sebagai Presiden, Ini Alasannya

- 31 Januari 2024, 19:14 WIB
Ganjar Pranowo saat memberikan keterangan di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (31/1/2024).
Ganjar Pranowo saat memberikan keterangan di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (31/1/2024). /Fianda Sjofjan Rassat/Antara

HARIAN BIGOR RAYA - Berkunjung ke Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu 31 Januari 2024, Ganjar Pranowo bertemu dan berdialog dengan oara milenial dan gen z. Dalam pertemuannya, Ganjar  menegaskan bahwa dirinya tidak mempunyai program 100 hari pertama kerja, jika dirinya terpilih sebagai presiden Republik Indonesia.

"Kenapa tidak ada 100 hari pertama, mau apa? Lawong tidak ada kewenangan di 100 hari pertama,"ucapnya.

Ganjar  kemudianmenjelaskan, dimana sistem 100 hari pertama kerja sebagai presiden merupakan sistem yang diterapkan di beberapa negara asing.

Baca Juga: Diduga Alami Korsleting Mesin Bus Terbakar di Jalan Raya Parung-Bogor

Sistem tersebut menurutnya, adalah memberikan kewenangan kepada Presiden untuk mengubah berbagai peraturan sesuai dengan kebijakan dan visi-misinya dalam tempo 100 hari pertama setelah dilantik sebagai presiden. Namun sistem itu tidak diterapkan di Indonesia. 

"Kecuali jika anda berada di negara luar, begitu presiden tanda tangan, dia bisa melakukan apapun, di Indonesia presiden harus mengikuti seluruh peraturan perundang-undangan yang dilakukan.

Walaupun demikian, Ganjar mengatakan jika dirinya terpilih sebagai presiden, dalam 100 pertama dirinya akan fokus mengerjakan program KTP Sakti untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di Indonesia.

Baca Juga: Sah, Pemerintah Tetapkan Nomenklatur istilah Isa Al Masih Jadi Yesus Kristus

"Saya sekarang sedang mendesain, kalau pelantikan Presiden itu bulannya adalah Oktober, maka 2 bulan yang bisa dikerjakan adalah KTP Sakti. Apa itu KTP Sakti? satu data Indonesia yang bisa kita pakai untuk menyelesaikan persoalan. Apakah seluruh persoalan? belum, baru masuk pada dua sektor yang hari ini nanti siap. Satu pendidikan datanya bagus, yang satu kesehatan," ujarnya.***

Editor: Herawati Nurlia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x