Cilacap Mulai Kekeringan dan Kekurangan Air Bersih

- 10 Juni 2024, 06:12 WIB
Ilustrasi kekeringan
Ilustrasi kekeringan /Vinsensius P. Huler/

HARIAN BOGOR RAYA - Warga masyarakat di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah saat ini dilanda kekeringan, mereka keaulitan mendapatkan air bersih untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari akan air.

Hal itupun dibenarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dimana menurut Kepala Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan di Jakarta, Minggu malam, 9 Juni 2024, bahwa, selama beberapa hari terakhir tidak ada hujan yang mengguyur Cilacap. 

Selain itu. suhu harian di Cilacap yang relatif meningkat berkisar 26-34 derajat celcius tanpa ditutupi awan memperparah kondisi kekeringan di Cilacap. Menurutnya fenomena tersebut sebagai petanda memasuki awal musim kemarau,.yang puncak kekeringan dirasakan oleh warga pada hari Sabtu, 8 Juni 2024.

Baca Juga: Relawan Kami Anies Dorong Anies Baswedan Bersama Andika Perkasa Maju dalam Pilkada DKI Jakarta

Menurutnya, BNPB telah menurunkan timnya untuk melakukan pendataan dan memonitor kebutuhan wilayah terdampak. Dan hasilnya, Pusdalops BNPB mencatat per hari ini ada sebanyak 158 keluarga atau 627 jiwa warga yang benar-benar terdampak kekeringan dan membutuhkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Mereka yang mengalami kekeringan hingga kesulitan air bersih adalah warga Desa Ujungmanik di Kecamatan Kawunganten dan Desa Rawajaya di Kecamatan Bantarsari.

Sebagai upaya penanganan darurat bagi warga masyarakat dikedua desa tersebut, Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap sendiri, hingga Minggu siang telah mendistribusikan 10.000 liter air bersih.

Baca Juga: Benarkah PDI Perjuangan akan Dukung Anies Baswedan Sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Cilacap pun telah menetapkan status siaga darurat kekeringan yang berlaku hingga enam bulan ke depan atau hingga 22 November 2024. Dan terkait hal itu, BNPB mengapresiasi upaya cepat Pemerintah Kabupaten Cilacap dengan menetapkan status siaga darurat kekeringan yang berlaku enam bulan ke depan atau hingga 22 November 2025.

Status siaga darurat yang diterbitkan oleh Bupati Cilacap tersebut menurutnya merupakan langkah kesiapsiagaan tepat karena akan memudahkan segenap upaya darurat bencana, dalam merespon dampak kekeringan memasuki musim kemarau ini yang berdasarkan prakiraan BMKG akan berlangsung Juni- September 2024.***

Editor: Herawati Nurlia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah