Koes Plus Dasyat di Panggung, Dua Presiden Indonesia Pernah Menjadikan Mereka Sebagai Alat Politik

- 18 Juni 2023, 20:15 WIB
Koes Plus di Semarang 1973/tangkap layar YouTube
Koes Plus di Semarang 1973/tangkap layar YouTube /


HARIAN BOGOR RAYA - Dalam sejarah panjang Koes Plus tak pernah usang untuk dikenang beberapa catatan sejarah keunikan grup musik legendaris ini adalah saat beraksi di panggung.

Uniknya justru saat dipentas beberapa kali di panggung musik yang mereka mainkan lebih dasyat dari rekaman-rekaman yang sering kita dengar.

Kehebatan Koes Plus saat pertama kali tampil pada jambore musik di Senayan yang kala itu beberapa grup band menyanyikan lagu-lagu barat namun saat giliran mereka tampil membawakan lagu-lagunya sendiri justru teriakan histeris penonton mengharu biru.

Baca Juga: Fakta Menarik Beberapa Misteri Photo Legenda Koes Plus Berkaitan Dengan Takdir Hidup dan Kematian

Sambutan penonton luar biasa saat mereka menyanyikan " Manis dan Sayang,"  dan sejumlah lagu hits mereka yang saat ini kita dengar.

Dari sanalah Koes Plus mulai malang melintang yang sebelumnya saat album pertama Koes Plus " Deg deg plas"  tidak laku dipasaran lantaran masyarakat belum menerima kehadiran Koes Plus pasca bubarnya Koes Bersaudara karena Nomo Koeswoyo hengkang dan posisinya digantikan Murry yang bukan dari keluarga Koeswoyo.

Yok sendiri pada album pertama ikut ngambek lantaran kehadiran Murry, Yok malah membantu Nomo Koeswoyo yang kala itu mencoba dengan grup barunya No Koes.

NomoBaca Juga: Achmad Albar : Gua Sebetulnya Suka Permainan Murry dari Koes Plus!

Posisi Yok pada album pertama digantikan Totok AR adik dari Lis AR band Dara Puspita konon salah satu personel Dara Puspita menjadi kisah cinta yang tak sampai Yon Koeswoyo, dalam kisah tersebut diabadikan Yon Koeswoyo dalam lagu " Rasa Hatiku "

Kembali pada awal mula formasi Koes Plus pada album pertama " Deg deg Plas  " Yaitu Tonny Koeswoyo, Yon Koeswoyo, Totok AR dan Murry.

Pada album pertama inilah menjadi sejarah penting dimana Koes Plus tidak diterima masyarakat hingga Murry sempat ngambek dan pulang kampung untuk membagi-bagikan piringan hitam.

Baca Juga: Di Tengah Pasang Surut Bermusik Koes Plus Tetap Berkarya, Aku dan Dirimu Begini Liriknya

Namun Tuhan berkehendak lain saat usai Jambore Musik di Senayan album pertama mereka meledak dan banyak dicari orang.

Kiprah merekapun malang melintang didunia musik hingga mereka bak mesin dalam memproduksi lagu dan semua yang ia ciptakan menjadi hits, kesempatan ini membuat salah satu rekaman melirik mereka dan lewat salah satu dapur rekaman mereka setiap bulan menelurkan album dari berbagai genre seperti Pop, Keroncong, Qosidah, Album Natal, Pop Jawa, pop Melayu, Dangdut hingga pop anak-anak.

Baca Juga: Satu Persatu Personel Koes Bersaudara Berpulang, Nomo Koeswoyo Tutup Usia

Beberapa kali Koes Plus manggung menyedot ratusan penonton bahkan lantaran membludaknya masyarakat saat pertunjukan mereka, membuat Koes Plus makin dasyat saat beraksi, gebukan drum Murry dan Organ membuat suasana berbeda dari album-album mereka bagi para pengamat musik disinilah kepintaran sang leader Tonny Koeswoyo bahkan kedua Presiden Republik Indonesia Soekarno dan Soeharto pernah melakukan kekuatan mereka untuk kepentingan politik.

Soekarno pernah membuat rencana mereka yang kala itu bernama Koes Bersaudara untuk menjadi spion di Malaysia saat ditangkap dan dipenjarakan di Glodok, dan Soeharto juga pernah mengirim Koes Plus ke Timur Leste tidak jauh berbeda dengan Soekarno.***


Editor: UG Dani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x