Ciri Anak Trauma Akibat Sering Dimarahi dan Dampak Prilaku Sosial yang Tidak Sehat

- 4 September 2023, 07:33 WIB
Ilustrasi anak trauma.
Ilustrasi anak trauma. /Pexels/Tuan PM/

HARIAN BOGOR RAYA - Anak-anak adalah makhluk yang sangat rentan. Mereka sangat rentan terhadap pengaruh yang mereka alami di masa kecil. Salah satu pengaruh yang paling berpotensi merusak adalah sering dimarahi.

Anak yang sering mengalami dimarahi atau hukuman berlebihan dari orang tua atau figur otoritas lainnya dapat mengalami trauma yang mendalam. Trauma ini tidak hanya mempengaruhi kesejahteraan psikologis mereka, tetapi juga dapat mengakibatkan perilaku sosial yang tidak sehat. 

Berikut adalah beberapa ciri khas yang mungkin dimiliki oleh anak yang mengalami trauma seperti ini.

Baca Juga: Menggali Potensi Anak Pintar: Kegiatan yang Didukung oleh Studi Terbaru

1. Rasa Takut dan Kecemasan yang Kronis

Anak yang sering dimarahi cenderung hidup dalam keadaan ketegangan yang konstan. Mereka bisa menjadi sangat cemas dan takut akan kemungkinan mendapat hukuman atau reaksi marah. Hal ini bisa mengakibatkan gejala kecemasan yang parah seperti ketakutan yang berlebihan, perasaan tidak aman, dan sering merasa cemas.

2. Rendahnya Percaya Diri

Trauma akibat sering dimarahi dapat merusak harga diri anak. Mereka mungkin merasa bahwa mereka tidak berharga atau selalu salah, bahkan dalam situasi yang tidak pantas. Hal ini bisa mengakibatkan masalah percaya diri yang serius di kemudian hari.

3. Kesulitan Mengatur Emosi

Halaman:

Editor: Herawati Nurlia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah