Network
HARIAN BOGOR RAYA - Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor, Muad Kalim merespons terkait adanya keluhan masyarakat tentang minimnya fasilitas yang tersedia di RSUD Cileungsi. Ia juga menyebut jika jumlah penduduk yang tidak sebanding dengan RSUD menjadi faktor persoalan tersebut.
"Dalam rapat Badan Anggaran di bulan Oktober kemarin, untuk program anggaran 2024 sudah saya sampaikan," kata Muad Kalim, Ketua komisi IV DPRD Kabupaten Bogor ini, tentang RSUD Cileungsi, pada Selasa 23 Januari 2024.
Muad menyebut jika terkait penambahan fasilitas RS maupun penambahan ruang rawat inap dan ruang ICU, NICU, PICU RSUD Cileungsi, hingga saat ini belum maksimal. Hal itu dikarenakan tidak berimbangnya dengan jumlah penduduk yang ada di wilayah Bogor Timur.
Baca Juga: Empat RSUD di Bogor Buka Pelayanan Khusus Caleg Depresi Jika Gagal di Pemilu 2024
"Penambahan fasilitas rawat inap RSUD yang dikeluhkan, itu dikarenakan tidak berimbangnya dengan jumlah penduduk yang ada di Bogor Timur," tukasnya.
Diketahui, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cileungsi adalah rumah sakit tipe B yang ada untuk warga kawasan Cileungsi, Bogor Timur dan sekitarnya.
Ditunjang dengan peralatan medis modern dan tim berisikan tenaga kesehatan ahli, RSUD Cileungsi telah menyediakan layanan-layanan kesehatan unggulan untuk para pasien, seperti Penyakit Dalam, Bedah Orthopedi, THT, dan lain-lain, namun masih belum sebanding dengan banyaknya penduduk padat di wilayah.
Baca Juga: Tanggapi Video RSUD Leuwiliang Bogor Sembunyikan Ambulans, Bupati Bogor Turun Tangan
Sementara itu berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) penduduk Kabupaten Bogor di Tahun 2022 mencapai 5,57 juta jiwa.
