Penelitian Mengungkapkan Penyakit Jantung Ada Historis Stres Saat Kecil

- 23 Januari 2024, 11:47 WIB
Ilustrasi/Pixabay
Ilustrasi/Pixabay /



HARIAN BOGOR RAYA - Melalui studi dalam Journal of American Heart Association penyakit jantung memiliki beberapa historis sejak kecil diantaranya pernah mengalami stres tingkat tinggi.

Hal tersebut diungkapkan melalui siaran yang dipublikasikan Medical Daily pada Kamis 18 Januari 2024, penelitian itu melibatkan terhadap 276 peserta dari Southern California Children Health Study, Amerika Serikat, penelitian tersebut menggunakan Perceived Stress Scale ( PSS ), sebuah alat untuk menilai persepsi stres di kalangan pertisipan seperti dikutip dari Antara.

Menurutnya PSS dapat mengukur sejauh mana individu menilai situasi dalam kehidupan mereka sebagai tekanan atau stres terhadap suatu masalah pada dirinya

Studi ini pada anak usia dini hingga usia 6 tahun, melalui respon yang diperoleh oleh orangtua peserta yang kemudian para peserta melaporkan tingkat stres mereka.

Kemudian para peserta dikelom menjadi empat kelompok berdasarkan risiko yaitu stres tingkat tinggi secara terus menerus, stres menurun, stres meningkat, dan stres rendah secara kony dari waktu ke waktu.

Baca Juga: Dampak Olahraga Berlebihan dan Perkembangan Penyakit Jantung

Penilaian berdasarkan skor risiko kardiometabolik mereka diukur menggunakan faktor-faktor seperti ketebalan arteri leher, tekanan darah sistolik dan diastolik, berat badan, presentasi lemak tubuh dan distribusi lemak serta hemoglobin A1c.

Diungkapkan berdasarkan analisis tersebut mencatat bahwa tingkat stres yang bersarkan tingkat stres tinggi dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terhadap kesehatan kardiometabolik.

Disimpulkan tingkat stres yang tinggi dirasakan lebih tinggi juga dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terhadap kondisi kesehatan kerdiometabolik.

"Misalnya, orang dewasa yang mengalami tingkat stres yang lebih tinggi cenderung memiliki kesehatan pembuluh darah yang lebih buruk serta tekanan darah sistolik dan diastolik yang lebih tinggi,” papar peneliti.

Baca Juga: Hal Penting Soal Deteksi Dini Penyakit Jantung, Masyarakat Indonesia Harus Sadar Saat Kondisi Polusi Udara

Tetapi penelitian tersebut memiliki jumlah peserta yang relatif kecil yang dianggap sebagai batasan.

Sementara itu penulis studi Fangqi Guo dari University of Southern California, Los Angeles, Amerika Serikat, berpendapat pentingnya memahami dampak stres yang dirasakan pada masa kanak-kanak untuk mencegah, mengurangi atau mengelola faktor risiko kardiometabolik yang lebih tinggi pada orang dewasa.

“Temuan kami menunjukkan bahwa pola stres yang dirasakan dari waktu ke waktu memiliki dampak luas pada berbagai tindakan kardiometabolik termasuk distribusi lemak, kesehatan pembuluh darah, dan obesitas," ujarnya.***

Editor: UG Dani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x