Pemerintah Ungkap Keinginan Soal Jamaah Umrah Backpacker

- 24 Februari 2024, 10:38 WIB
Ilustrasi umrah
Ilustrasi umrah /HaticeEROL/Pixabay

HARIAN BOGOR RAYA - Pemerintah mempunyai keinginan agar jamaah umrah bisa dapat panduan memadai dari biro perjalanan umrah profesional. Termasuk juga mendapatkan bantuan.

Maka, ada harapan agar setiap jamaah dapat melaksanakan ibadah umrah dengan lancar. Juga sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Sementara, larangan umrah backpacker menjadi harapan agar bisa meminimalkan risiko. Termasuk memastikan keselamatan dan kenyamanan umat Muslim yang melaksanakan ibadah umrah.

Baca Juga: Kabar Terbaru Kecelakaan Bus Pengangkut Jamaah Umrah di Arab Saudi

“Banyak hal yang jadi pertimbangan pemerintah kenapa sebaiknya memang umroh backpacker itu dihindari. Jadi ada biro-biro umroh travel perjalanan ibadah umroh yang akan siap membantu umat untuk bisa menjalankan umroh dengan baik,” jelas Yaqut.

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) memutuskan untuk melarang umrah backpacker dengan alasan untuk melindungi umat Muslim yang ingin melaksanakan ibadah umrah.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan bahwa perjalanan umrah berbeda dengan perjalanan wisata lainnya, karena melibatkan aturan-aturan peribadatan yang harus dipatuhi.

Baca Juga: Ini Kabar Baik Soal Paspor untuk Jemaah Umrah dan Haji Khusus

“Ini kalau kita ke luar negeri kita bisa sendiri. Kemana? Ke Eropa, Jepang, Amerika, kemanapun kita bisa lakukan sendiri, karena tidak ada aturan-aturan dalam melakukan perjalanan itu, tapi umroh berbeda. Ada aturan peribadatan yang harus dipenuhi,” kata Yaqut, dilansir dari Antara.

Menurut Yaqut, tidak semua umat memahami aturan-aturan tersebut, sehingga diperlukan bimbingan dan bantuan dalam melaksanakan ibadah umroh.

Selain itu, ada banyak aspek praktis yang juga perlu dipertimbangkan, seperti pemesanan hotel dan makanan yang mungkin memiliki perbedaan dengan budaya kuliner Indonesia.

Baca Juga: Otoritas Saudi Perpanjang Visa Umrah Jadi 90 Hari Hingga Izin Masuk Kerajaan

Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan pengalaman yang kurang memuaskan bagi para jamaah yang tidak terbiasa dengan lingkungan dan tata cara di negara-negara tujuan umroh.

“Nah  tidak semuanya umat kita ini paham dengan semua itu maka dibutuhkan pembimbing. Siapa yang membimbing mereka dalam melaksanakan ibadah umroh?" ungkapnya.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah