Kisah Bayi 10 Hari Bertahan 90 Jam di Bawah Reruntuhan Bangunan di Turki, Selamat?

- 11 Februari 2023, 21:12 WIB
Dampak gempa di Turki.
Dampak gempa di Turki. /Reuters/Guglielmo Mangiapane/

HARIAN BOGOR RAYA - Seorang bayi 10 hari bernama Yagiz Ulas di Kota Samandağ, Provinsi Hatay, Turki, bertahan di bawah reruntuhan bangunan selama hampir 90 jam.

Kemudian, Yagiz Ulas diselamatkan bersama ibunya.

Yagiz Ulas langsung dibungkus dengan selimut termal dan dimasukkan ke ambulans. Ibu Yagiz Ulas langsung diikat ke atas tandu lantaran cedera dan tidak bisa berjalan.

Baca Juga: KBRI Ankara Terima Permintaan Baru Evakuasi WNI Terdampak Gempa

Penyelamatan ibu dan bayi itu menyita perhatian Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu. Dia mengapresiasi para petugas yang diutus melakukan misi itu.

Demikuan dikutip melalui Pikiran rakyat dari Daily Mail.

Perlu diketahui, ada berbagai keajaiban muncul di tengah misi penyelamatan korban gempa Turki-Suriah yang memasuki hari keempat sejak Senin, 6 Februari 2023. Salah satunya seorang bayi laki-laki berusia 10 hari yang mampu bertahan dan diselamatkan dari reruntuhan rumahnya.

Baca Juga: Pasca Gempa di Turki dan Suriah, Indonesia Kirim Tim Penyelamatan dan Logistik

Data terbaru menunjukkan, total korban tewas akibat gempa Turki-Suriah meningkat menjadi lebih dari 21.000 orang.

Sejumlah kuburan massal kini sedang didirikan di beberapa daerah karena banyak jenazah mulai menumpuk. Di wilayah Hatay contohnya, ratusan meter kuburan baru telah didirikan secara sederhana.

Dalam hal ini, kuburan-kuburan itu hanya berupa batu sederhana yang nomornya telah dicat dengan cat semprot untuk penandaan.

Baca Juga: PBB Datangi Turki dan Suriah, Sebut Lebih Banyak Bantuan yang Dibutuhkan

Berlainan dengan Turki, Suriah barat daya baru didatangi truk bantuan PBB pertama yang tiba setelah mereka mengalami kengerian akibat gempa selama beberapa hari terakhir.

Bantuan PBB melalui kesulitan masuk lantaran satu-satunya jalur perbatasan Turki-Suriah tengah terputus dan baru dibuka pada Kamis, 9 Februari 2023 lalu.

Jalur pertama yang menjadi satu-satunya akses lintas perbatasan Turki adalah Bab Al Hawa, yang langsung ditutup saat terjadinya gempa bumi magnitudo 7,8 itu.

Baca Juga: Minum Air Kencing Sendiri, Remaja Turki Selamat Tertimbun 94 Jam Akibat Gempa Turki

Pemerintah Suriah, yang berada di bawah sanksi Barat, telah meminta PBB mengirim bantuan dalam koordinasi dengan Damaskus.

Artinya, pengiriman bantuan seharusnya dikirim dari dalam Suriah, bukan melintasi jalur perbatasan Turki.

Damaskus memandang pengiriman bantuan dengan melalui jalur perbatasan Turki sebagai pelanggaran kedaulatannya.***

Artikel ini telah terbit di Pikiran Rakyat dengan judul Kisah Bayi Berusia 10 Hari di Turki Mampu Bertahan di Bawah Reruntuhan

Editor: Maryam Purwoningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x