HARIAN BOGOR RAYA - Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB sekaligus Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono menyebut 4 alasan gempa Turki bersifat merusak.
Pertama, gempa Turki memiliki magnitudo sebesar 7,8, termasuk skala gempa bumi besar.
Kedua, pusat gempa Turki berada dekat dengan permukaan tanah, yaitu sejauh 18 kilometer.
Baca Juga: Menkes Beberkan Pembahasan Aturan Vaksin Booster Kedua Berbayar
Alasan ketiga, terjadi gempa susulan berulang setelah 11 menit dengan kekuatan 6,7, dan beberapa jam kemudian terjadi gempa susulan berkekuatan 7,5.
Keempat, gempa Turki terjadi di lingkungan yang memiliki struktur bangunan yang tidak bagus.
“Gempa Turki yang sekarang merupakan gempa terbesar di Turki setelah gempa dahsyat sebelumnya pada Desember 1939 yang berkekuatan M 7,8 di timur laut Turki, dekat jalur Sesar Anatolia Utara,” tutur Irwan Meilano dalam rilisnya, Kamis, 9 Februari 2023.
Menurutnya, gempa bersumber dari zona Sesar Anatolia Timur yang merupakan zona sesar aktif diiringi dinamika tektonik Lempeng Arab dan Anatolia. Didukung oleh pernyataan Irwan Meilano yang menjelaskan bahwa gempa Turki merupakan gempa dengan mekanisme geser (strike-slip).