Network
HARIAN BOGOR RAYA - Dua Ledakan dasyat hantan kota Kerman di Iran, sedikitnya 141 orang mengalami luka-luka dan 103 orang tewas saat memperingati empat tahun wafatnya Jenderal Qassem Soleimani.
Jenderal Qessem Soleimani merupakan perwira militer senior Iran dalam Pasukan Pengawal Revolusi Islam dan sejak tahun 1998 menjadi komandan dari Pasukan Quds—sebuah divisi yang bertanggung jawab untuk operasi ekstrateritorial dari Iran.
Ia dibunuh di Irak oleh drone Amerika pada 3 Januari 2020, Soleimani dimakamkan di Astana Para Syuhada di ibu kota provinsi tersebut yang juga bernama Kerman dikutip dari Antara.
Baca Juga: Kembali Israel Bombardir Kamp Pengungsi di Gaza, 70 Orang Tewas
Sementara itu Rahman Jalali, Wakil Gubernur Provinsi Kerman memastikan kedua ledakan di Astana Para Syuhada sebagai ulah para teroris, pernyataan serupa juga disampaikan Ayatollah Khamene, Iran akan menuntut kepada para pelaku.
"Musuh-musuh keji nan kriminal bangsa Iran sekali menciptakan tragedi yang membuat sejumlah orang mati syahid," kata Khamenei dilansir dari Kantor Berita IRNA.
Menurut harian The Guardian mengungkapkan serangan tersebut terjadi saat situasi Timur Tengah dalam keadaan genting yaitu pertempuran sengit di Gaza antara Hamas dan pasukan Israel.
Baca Juga: Gaza Terus Dapat Serangan, China Tegas Tentang Pembangunan Pemukiman Israel di Palestina
Situasi genting lainnya yaitu serangan drone di Beirut, Libanon yang mengakibatkan tewasnya pemimpin Hamas terjadi setelah serangan serupa yang menimpa seorang petinggi militer Iran yang tengah berada di Damaskus.
Lanjutnya The Guadian berusaha menepis skenario Israel berada di balik serangan Kerman itu, dengan menyampaikan karakteristik serangan Israel sebelumnya terhadap target-target Iran.
Ciri khas Israel adalah membunuh tokoh-tokoh penting dalam militer dan sains Iran, bukan menyerang warga sipil dalam jumlah banyak seperti biasanya dilakukan teroris, yang kini terjadi di Kerman, ungkapnya.***
