Pendiri Koalisi Rohingya Merdeka Angkat Suara Soal Korban Penduduk Rohingya

- 28 Januari 2024, 16:38 WIB
ILUSTRASI Myanmar.
ILUSTRASI Myanmar. /Choirun Nisa Ulfa/,*/PIXABAY

HARIAN BOGOR RAYA - Salah satu pendiri Koalisi Rohingya Merdeka, Ro Nay San Lwin, angkat suara terkait korban penduduk Rohingya atas pertempuran antara Tentara Arakan dan militer Myanmar.

“Di tengah pertempuran antara Tentara Arakan dan militer Myanmar, korban penduduk Rohingya banyak sekali dan menjadi sasaran,” ujar Ro Nay San Lwin.

Sementara, militer Myanmar menyasarkan masyarakat yang tinggal di desa Buthidaung Tsp di Danau Hpon Nyo dalam dua hari terakhir.

Baca Juga: BUMN DEFEND ID Bantah Jual Senjata ke Myanmar

“Belasan warga Rohingya TERBUNUH & puluhan lainnya luka-luka dalam dua hari. Militer Myanmar menembakkan artileri ke desa Buthidaung Tsp di Danau Hpon Nyo di negara Bagian Rakhine pada Kamis dan Jumat,” kata Lwin pada X.

Perlu diketahui bahwa serangan artileri tentara Myanmar di barat negara bagian Rakhine menewaskan belasan Muslim Rohingya, jelas seorang aktivis hak asasi manusia.

Menurut Ro Nay San Lwin, salah satu pendiri Koalisi Rohingya Merdeka, sebuah jaringan payung pengungsi Rohingya.

Baca Juga: 14 WNI dari Myanmar Korban TPPO Berhasil Dibawa TNI AU Pulang ke Tanah Air

Pada 2017, eksodus massal warga Rohingya dipicu oleh aksi brutal militer Myanmar terhadap minoritas Muslim di negara Asia Tenggara tersebut.

Sejak itu, sekitar 1,2 juta orang Rohingya melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh untuk hidup dalam situasi genting di kamp pengungsi terbesar di dunia di Cox's Bazar.

Saat ini, setidaknya terdapat tiga kelompok etnis bersenjata, yang bersatu di bawah Aliansi Persaudaraan. Sejak akhir Oktober mereka bertempur melawan rezim junta untuk menguasai bagian utara Myanmar.

Baca Juga: Pemerintah Indonesia: Kekerasan di Myanmar Harus Dihentikan

Myanmar berada diperintah junta sejak Februari 2021. Militer negeri itu yang dikenal sebagai Tatmadaw, menghadapi perlawanan sengit dari berbagai kelompok etnis di banyak wilayah di negara mayoritas Buddha tersebut.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah