Anak-anak diajak untuk melakukan permainan Galah Asin, Boi-Boian, Bakiak, Panahan, Egrang, dan masih banyak lagi. Hal itu membuat anak-anak berlatih untuk dapat berpikir kritis dan mengatur strategi, karena selama menjalankan kegiatan ini para peserta akan dibagi menjadi 11 kelompok untuk berkompetisi, serta menyelesaikan misi agar dapat memperoleh nilai setinggi-tingginya.
Pada kegiatan “Kaulinan Pasir Eurih: Hayu Maen” juga menyoroti nilai kebudayaan sunda lainnya yang tertuang dalam rangkaian acara di dalamnya, seperti Lengser, Reog dan tarian Jaipong. Berikutnya acara ini juga sebagai bentuk dukungan kepada UMKM lokal di Desa Pasir Eurih yang diikutsertakan untuk berjualan pada lokasi acara.***