Masuk Bulan Rajab, Ketahui Sejarah Hingga Niat Puasa Rajab

23 Januari 2023, 10:06 WIB
Niat puasa Rajab 1444 H /Instagram @thequranjurnal.id/

 

Harian Bogor Raya - Tepat pada malam Senin, 23 Januari 2023 ini, umat Islam memasuki bulan Rajab.

Ada salah satu anjuran amalan yang penting pada bulan Rajab, yakni berpuasa.

Bulan Rajab sendiri menjadi salah satu dari empat bulan Asyhurul haram. Bulan Rajab dimuliakan oleh Allah SWT. 

Baca Juga: PASANG Kode Redeem Genshin Impact Terbaru 23 Januari 2023, Masih Edisi GI Gratisan Primogems Libur Imlek

Ada empat bulan lain yang dimuliakan Allah, yaitu Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab.

Sejarah Bulan Rajab

Kata 'Rajab' memiliki arti keagungan atau mulia. Bulan Rajab, dalam kalender Hijriah adalah bulan ke-7.

Bulan Rajab, mencatat berbagai peristiwa penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Bahkan, dalam bulan Rajab, menjadi bulan yang diharamkan adanya pertumpahan darah atau perang.

Baca Juga: Jadwal TV TransTV dan Trans7 Lengkap Senin 23 Januari 2023, Ada Dunia Punya Cerita dan On The Spot

“Rajab artinya mulia, aku merajabkan sesuatu yakni memuliakannya dan mengagungkannya, dan sesuatu itu mulia. Dan karena itulah rajab dinamakan rajab, karena memang orang-orang terdahulu di zaman jahiliyah memuliakan bulan tersebut dan tidak menghalalkan peperangan” (Abu Nashr al-Farabi dalam kitab Al-Shihah Taaj Al-Lughah)

Pada masa itu, orang-orang jahiliyah mengharamkan peperangan dan mereka memiliki ritual persembelihan dan memberi orang-orang makan sebagai bentuk kemuliaan.

Ketika Islam datang, kemuliaan bulan Rajab dipertegas dengan banyaknya wahyu yang turun di bulan tersebut. Salah satu peristiwa penting yang terjadi di bulan Rajab adalah peristiwa Isra Miraj dan turunnya perintah sholat 5 waktu.

Baca Juga: Peringati 1 Abad NU, Warga Nahdliyyin Ikuti Jalan Sehat di Surakarta

Peristiwa Isra Miraj terjadi dalam satu malam yaitu jatuh pada 27 Rajab pada tahun kesepuluh kenabian Rasulullah SAW.

"Lima waktu itu setara dengan lima puluh waktu. Tak akan lagi berubah keputusan-Ku." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Aku kembali bertemu dengan Musa. Ia menyarankan, 'Kembalilah menemui Rabbmu'. Kujawab, 'Aku malu pada Rabbku'." (HR Bukhari).

Ibadah yang Disarankan

Pada bulan Rajab, umat Muslim disarankan memperbanyak amal kebaikan dan ketaatan. Salah satunya puasa.

Baca Juga: Fakta Menarik di Balik Lagu Flowers Miley Cyrus, Berikut Lirik Lagunya

Umat muslim disunnahkan memperbanyak puasa di bulan Rajab. Hal sama seperti disunnahkannya untuk memperbanyak puasa di tiga bulan haram lainnya.

Memang tidak ada hadits shahih yang secara khusus menyatakan kesunnahan puasa Rajab. Akan tetapi, tidak ada juga larangan secara khusus untuk berpuasa pada bulan Rajab.

Para ulama mengatakan bahwa dalil-dalil umum mengenai anjuran berpuasa setahun penuh kecuali 5 hari yang diharamkan, cukup dijadikan dalil atas kesunahan puasa Rajab.

Baca Juga: Mau ke Puncak: Tol Jagorawi Arah Ciawi Diberlakukan Contraflow Mulai KM 8:800 Sampai KM 21:900

عن عُثْمَانَ بْنِ حَكِيمٍ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ سَأَلْتُ سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ عَنْ صَوْمِ رَجَبٍ وَنَحْنُ يَوْمَئِذٍ فِي رَجَبٍ فَقَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا يَقُولُ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ

Artinya: Dari Utsman bin Hakim al-Anshari bahwa ia berkata: Saya bertanya kepada sahabat Sa'id bin Jubair mengenai puasa Rajab, dan saat itu kami berada di bulan Rajab. Maka ia pun menjawab: Saya telah mendengar Ibnu Abbas Radhiyallahu 'Anhuma berkata: Dulu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah berpuasa hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan berbuka. Dan beliau juga pernah berbuka hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan puasa. (Shahih Muslim, hadits no. 1960)

Imam an Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim mengomentari hadits di atas dengan mengatakan: Zahirnya, yang dimaksud sahabat Sa’id bin Jubair dengan pengambilan hadits ini sebagai dalil adalah bahwa tidak ada nash yang menyatakan sunnah ataupun melarang secara khusus terkait puasa Rajab.

Karenanya, ia masuk dalam hukum puasa pada bulan-bulan yang lain. Tidak ada satupun hadits tsabit terkait puasa Rajab, baik anjuran maupun larangan. Akan tetapi, hukum asal puasa adalah disunahkan. Dalam Sunan Abu Dawud bahwa Rasulullah menyatakan kesunnahan puasa pada bulan-bulan haram (al-asyhur al-hurum, 4 bulan yang dimuliakan), dan Rajab adalah salah satunya.

Baca Juga: Kenali Simbolisasi dari Kegiatan Memotong Kertas di China

Niat Puasa Rajab

Berikut niat puasa Rajab yang dapat dibaca oleh umat muslim yang hendak berpuasa Rajab. Umat muslim harus melafalkan niat tersebut pada malam hari sebelum mulai menjalankan ibadah puasa.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Rajaba lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: Aku berniat puasa sunnah Rajab besok hari karena Allah Ta'ala.***

 

 

 

Editor: Maryam Purwoningrum

Tags

Terkini

Terpopuler