4 Adab Menyambut Tamu dalam Islam, Salah Satunya Soal Makanan dan Minuman

- 20 Februari 2023, 09:21 WIB
Ilustarsi ruang tamu untuk menerima tamu
Ilustarsi ruang tamu untuk menerima tamu /Pixabay/Vincent Ciro /

HARIAN BOGOR RAYA - Ada anjuran kaum muslim agar menyambut tamu dengan tangan terbuka.

Termasuk anjuran menyambut tamu tanpa memilah latar belakang ataupun status sosial.

Juga menyambut tamu dengan memperlakukan mereka dengan kasih sayang dan keelokan hati.

Baca Juga: Jadwal Acara TV MNC TV dan SCTV Hari Ini Lengkap Senin 20 Februari 2023: Uang Kaget Lagi, Rindu Bukan Rindu

Islam sendiri mengajarkan adab menerima tamu 

Adab menerima tamu merupakan aspek penting dalam perilaku sosial seseorang. 

Adab menerima tamu adalah satu cara guna menunjukkan keramahan, rasa hormat, dan rasa terima kasih kepada tamu.

Baca Juga: Jadwal Acara TV RCTI dan GTV Hari Ini Senin 20 Februari 2023: Ikatan Cinta, Indonesian Idol, Vanquisher

Adab tersebut dalam konsep kacamata Islam mencerminkan gambaran yang kuat terkait akhlak dari tuan rumah.

Berikut beberapa adab menerima tamu dalam ajaran Islam:

1. Memberikan tempat duduk yang nyaman

Setelah menyambut tamu, kita harus memberikan tempat duduk yang membuat tamu kita nyaman dan rileks. Perlu diketahui, tempat duduk ini harus dipersiapkan terlebih dahulu sebelum mereka datang.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Indosiar dan RTV Hari Ini Senin 20 Februari 2023, NOTE: Bhayangkara FC vs Madura United FC

2. Menyambut tamu dengan senyuman

Saat tamu tiba di rumah, baiknya kita sambut mereka dengan senyum dan ucapan salam. Itu artinya bentuk rasa hormat yang bisa membuat tamu merasa nyaman dan dihargai selama mereka bersilaturahmi.

3. Menawarkan makanan dan minuman sesuai kemampuan

Menawarkan makanan dan minuman yang layak bagi tamu merupakan tanda keramahan yang sangat diapresiasi dalam ajaran Islam, sesuai dengan kemampuan kita. Tidak berlebihan, tapi cukup layak untuk disuguhi sebagai hidangan.

Baca Juga: Kemlu RI Pastikan Bantu Pencarian AMRP, Dosen UII Yogyakarta Yang Hilang di Turki

4. Menunjukkan kepedulian dan perhatian

Selama tamu sedang berada di rumah kita, sebaiknya kita menunjukan rasa peduli dan perhatian kepada tamu kita. Berbicara dengan santun dan ramah, selain juga menjadi pendengar yang baik kala mereka beberbicara.

Oleh karena itu, terdapat banyak hadis yang berkenaan dengan adab menerima tamu dalam ajaran Islam. Berikut adalah beberapa hadis yang bisa menjadi pedoman dalam praktek adab menerima tamu.

Baca Juga: Layanan SIM Keliling Hari Ini Untuk Warga Bali, Simak Biaya dan Persyaratannya

- Dari Anas Bin Malik, ia berkata: "Rasulullah bersabda, barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah ia duduk makan sehingga tamunya yang pertama kali datang itu pergi." (HR. Bukhari)

- Dari Abu Hurairah, ia berkata: "Rasulullah bersabda, barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya." (HR. Bukhari)

- Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash, ia berkata: "Rasulullah bersabda, hendaklah kalian menyambut tamu kalian dengan senang hati dan menyenangkan, karena tamu-tamu kalian datang dengan membawa berkah." (HR. Tirmidzi)

Baca Juga: Risiko Tidur Tengah Malam dan Setelahnya, Kardiovaskular Hingga Hipertensi

Hadis-hadis tersebut, menunjukan betapa pentingnya adab bertamu dalam Islam.

Itu artinya, dengan menerapkan adab yang dicontohkan Rasulullah tersebut, seseorang dapat menciptakan lingkungan yang ramah, santun serta egaliter di antara kolega, masyarakat dan keluarga yang bertandang. Selain, juga menjauhkan rasa dengki, dendam dan prasangka buruk.

 

Dalam Islam, memperlakukan tamu dengan baik juga dianggap sebagai sebuah ibadah dan tindakan yang akan dihitung sebagai amal baik di hadapan Allah SWT.***

Artikel ini telah terbit di Pikiran Rakyat dengan judul Adab Menerima Tamu dalam Islam: Pedoman Etika dalam Berinteraksi dengan Orang Lain

Editor: Maryam Purwoningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x