"Fakta bahwa Anda merekomendasikan 7 direktur sambil mengatakan bahwa Anda akan mendukung manajemen independen SM. Ini terlihat merupakan niat untuk menghapus SM dan mengubah SM menjadi anak perusahaan HYBE," kata Lee Sung Soo.
Dalam pernyataannya, Lee Sung Soo mengatakan bahwa SM Entertainment tidak pernah meminta tolong pada HYBE. Menurutnya, HYBE merupakan penyelamat Lee Soo Man dan bukan SM Entertainment.
Baca Juga: Istighosah Kubro Peringatan Isra Mi'raj di Cianjur, KASAD Pesan Ini Bagi Prajurit TNI
"Berhentilah melakukan merger dan akuisisi sehingga industri Kpop di Korea Selatan tidak akan masuk ke jalan monopolisasi," ujarnya.
HYBE Jadi Pemegang Saham Terbesar di SM Entertainment
HYBE telah mengkonfirmasi bahwa mereka sudah membeli 14,8 persen saham SM Entertainment dari pendiri Lee Soo Man. Artinya, HYBE secara resmi menjadi pemegang saham terbesar SM Entertainment.
Pada 10 Februari, Lee Soo Man dan HYBE menandatangani kontrak kerja sama mereka. Mereka sepakat untuk melakukan transfer saham, keputusan berakhir pada HYBE yang membeli 14,8 persen saham SM Entertainment seharga 422,8 miliar KRW atau Rp4,3 triliun.
"SM Entertainment dan HYBE telah memutuskan untuk bergandengan tangan guna mendorong kedua agensi tersebut ke status pengubah permainan dalam industri musik populer global," kata Lee Soo Man dan Bang Si Hyuk dalam keterangan pers.
Dalam kerja sama tersebut, SM Entertainment dan HYBE sepakat untuk meningkatkan daya saing di dunia K-pop secara global. "Kami akan memaksimalkan daya saing global K pop dan berusaha menuju bisnis platform gaya hidup yang berorientasi masa depan," ujarnya.