Ciri Pembeda Miom dan Adenomiosis, Kenali Terapi HIFU Bagi Pasien Miom

19 September 2023, 16:27 WIB
Ilustrasi pasien. /Pixabay/

HARIAN BOGOR RAYA - HIFU atau terapi ultrasound fokus intensitas tinggi, memungkinkan pasien miom bisa jalani prosedur terapi non-invasif tanpa sayatan kulit. Terapi ini bisa mengurangi rasa sakit, meminimalisir komplikasi, dan menghancurkan sel patologis secara optimal. Hal itu agar bisa optimal sembuh.

Teknologi terapeutik noninvasif ini memusatkan pancaran ultrasonografi ke target area yang sakit pada pasien. Akibatnya, ada peningkatan suhu pada titik target hingga 60℃ hingga 100℃ dan menimbulkan kematian jaringan di area target (miom) tanpa merusak organ di sekitarnya.

"Dilakukan dengan pencitraan USG langsung secara real-time untuk memantau proses ablasi yang sedang berjalan. Hal ini memungkinkan dokter mengobati penyakit dengan aman dan terukur, tanpa sayatan, tanpa pendarahan, serta mempertahankan struktur dan fungsi organ," demikian kata pakar ginekologi Divisi Fertilitas Endokrinologi Reproduksi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga RSUD dr. Soetomo Surabaya, dr Relly Yanuari Primariawan, masih soal pengobatan pasien miom dan adenomiosis.

Baca Juga: Dokter Ungkap Pertolongan dari Tenaga Medis Pada Pasien Sakit Kepala Berkelanjutan Atau Nyeri Tulang Belakang

Ia pun mengatakan, miom dan adenomiosis mirip, yakni tumor atau benjolan di rahim. Tetapi, ada ciri tidak sama.

"Sering pasien datang bilang ada miom. Setelah dilihat ada adenomiosis. Sering dua keadaan ini membingungkan. Apakah miom, apa adenomosis, apakah sama? Mirip tetapi tidak sama," kata dia, dilansir dari Antara.

Pada miom dan adenomiosis itu sama-sama menyebabkan perdarahan. Terkadang, perdarahan banyak hingga membutuhkan transfusi. Miom dan adenomisos bisa membuat gangguan kesuburan dan memunculkan rasa nyeri.

Baca Juga: Dokter Ungkap Pentingnya BP IHC dalam Pengobatan Tumor Otak

"Hanya adenomiosis lebih nyeri, dibandingkan miom. Secara awam susah membedakan miom dan adenomiosis. Tetapi setelah diperiksa ke dokter ada perbedaan," kata Relly.

Sebagian orang, tambahnya, terkadang menyebut miom dengan kista. Namun, miom dan kista berbeda. Miom muncul di rahim, dan kista muncul di indung telur. Miom punya bentuk padat, sementara kista berisi cairan.

Pada miom, ada ciri batas yang tegas. Umumnya, terlokalisir dan memiliki kapsul. Dan pada adenomiosis, ada ciri batas tidak tegas dan mengakar ke jaringan-jaringan rahim.

Baca Juga: Biaya Pengobatan Komplikasi Penyakit Bisa Lebih Banyak, Pakar Ingat Pemilik Usia 20-an Hingga 40-an

Ciri ini menjadikan miom lebih mudah diangkat melalui operasi daripada adenomiosis. Pada adenomiosis cenderung mengakar ke rahim. Akibatnya risiko kekambuhan lebih tinggi pasca pengangkatan adenomiosis.

"Kita pusing juga mau dioperasi, pasien ingin mempertahankan rahim, tidak akan bisa bersih mengangkat adenomiosis. Dengan adanya HIFU ini bisa menjadi alternatif untuk tindakan mengatasi adenomiosis," kata Relly.***

 

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler