Tips Agar Tidak Boros Keuangan, Sehat dari Kondisi Boros Terutama Pos Gaya Hidup

- 2 Mei 2023, 10:14 WIB
Ilustrasi keuangan.
Ilustrasi keuangan. /Pixabay/Nattanan Kanchanaprat /

HARIAN BOGOR RAYA - Hal yang paling bisa segera disembuhkan agar kondisi keuangan sehat dari kondisi boros di pos gaya hidup, yaitu dengan membiasakan hidup sesuai kemampuan, bukan gengsi. 

Kondisi keuangan pun bisa lebih sehat, tabungan dan dana darurat pun bisa terkumpul dengan baik.

Saat menabung, pada kondisi keuangan sehat, bisa dilakukan dalam bentuk tabungan perbankan, produk investasi, atau aset ril tergantung dengan tujuan finansial yang ingin dicapai.

Baca Juga: Pekerja PT MSE di Klapanunggal Keluhkan THR hanya Rp900 Ribu, Alasannya Uang Dibawa Kabur Staf Keuangan?

"Untuk tujuan finansial jangka pendek di bawah satu tahun, sebaiknya menggunakan produk perbankan agar rendah risiko dan mudah dicairkan," ujar Perencana keuangan yang juga merupakan Lead Financial Trainer dari QM Financial, Ligwina Hananto.

Tambahnya, seseorang bisa memiliki beberapa tabungan, salah satunya dapat digunakan sebagai simpanan dana darurat.

"Bisa saja dana darurat disimpan di produk tabungan, bisa juga punya beberapa tabungan misalnya tabungan A untuk dana darurat dan tabungan B untuk mengumpulkan dana liburan," beber Ligwina.

Baca Juga: Deretan Langkah Pengelolaan Keuangan Pasca Terima Uang THR

Ia pun membagikan beberapa kiat dalam mengalokasikan gaji bulanan untuk mencapai kondisi keuangan yang sehat, dengan rumus cash flow 1-2-3-4.

"Secara umum, pengeluaran dapat dihitung dengan rumus cash flow 1-2-3-4 dari QM Financial, yaitu 10 persen minimal untuk menabung, 20 persen maksimal untuk gaya hidup, 30 persen maksimal untuk cicilan, dan 40-60 persen untuk (pengeluaran) rutin termasuk beramal," kata Ligwina dilansir melalui Antara.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa besaran tersebut bukan patokan pasti melainkan hanya tolok ukur untuk mengukur kesehatan keuangan seseorang.

Baca Juga: Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah Prioritaskan Riau Agar Gerakkan Bazar Ramadan

Jika sudah berkeluarga atau menopang hidup keluarga besar, maka pos rutin bisa jadi mendominasi lebih dari tolok ukur tersebut. Selain itu, berbagai faktor personal lainnya juga dapat mempengaruhi pengeluaran bulanan seseorang.

"Setiap orang akan memiliki pola pengeluaran masing-masing, sesuai dengan cara hidup masing-masing," imbuhnya.

Ligwina juga menekankan pentingnya mencatat pengeluaran agar bisa menemukan pola pengeluaran atau rekam jejak dana yang sudah dikeluarkan.

Baca Juga: Presiden Jokowi Hadiri Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan

"Mencatat pengeluaran adalah kegiatan paling membosankan. Tapi, kegiatan ini penting. Lakukan catat pengeluaran satu hari, tiga hari, atau tujuh hari. Dengan begitu, bisa menemukan pola (keuangan) hari kerja versus akhir pekan dan tahu apa saja pos pengeluaran yang terjadi," jelas dia.

Ligwina mengatakan, biasanya setiap orang memiliki pos boros masing-masing. Ada yang boros di pos cicilan utang karena tidak mengendalikan besaran utang, ada yang boros di pos rutin karena harus menopang hidup orang banyak, dan ada juga yang boros di pos gaya hidup.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x