Perkembangan Industri Buku Pada Masa Pandemi Covid-19 Hingga Penjualan Daring Versi Ikapi Jawa Barat

- 17 Mei 2023, 20:05 WIB
Ilustrasi buku fisik.
Ilustrasi buku fisik. /Pexels/Polina Zimmerman/

Hal itu dianggapnya sebagai sinyalemen positif, karena semakin banyak buku yang terbit, semakin baik peradaban masyarakat di suatu daerah.

Mahfudi menyebutkan, dalam periode ini banyak sekali penerbit di Jawa Barat yang mati suri. Penyebabnya beragam, salah satunya adalah ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan teknologi baru dan kebutuhan pasar.

Baca Juga: Kemenkes Ajak Pakai Masker Lagi, Waspadai Lonjakan Covid-19 Varian Arcturus

“Di Jabar, kami punya sekitar 450 anggota yang terdaftar. Dalam satu tahun terakhir, yang aktif mungkin maksimal hanya 30 persen saja. Sisanya terdeteksi sudah tidak lagi (menerbitkan buku dalam berbagai platform),” tuturnya.

Di sisi lain, paradoks terjadi. Meski banyak penerbit mati suri, banyak pula penerbit baru yang mendaftarkan diri. Penerbit baru ini kebanyakan dikelola oleh generasi muda, dengan pendekatan yang berbeda. Jika generasi lama yang mendaftar kebanyakan karena mendapatkan proyek dari pemerintah, maka generasi baru ini mendaftar karena mengejar kreativitas.

“Dalam sebulan, ada sekitar 5 hingga 10 penerbit yang mendaftar,” ujar Mahfudi. Sayangnya, keberadaan penerbit didominasi oleh masyarakat perkotaan. Padahal, kreativitas seharusnya bisa menyebar hingga ke seluruh pelosok.

Baca Juga: Dinkes Mengimbau Masyarakat Jakarta Tidak Perlu Panik, Varian Covid-19 Arcturus Belum Ditemukan di DKI

Ekonomi kreatif

Mahfudi menyebutkan, buku adalah basis dari ekonomi kreatif. Maka, ketika karya kreatif dilahirkan, pemasarannya maupun pendistribusiannya di kalangan masyarakat tergantung pada media yang diinginkan atau dibutuhkan masyarakat (alih media).

“Tantangan terbesarnya, bagaimana kita bisa melahirkan karya-karya kreatif yang mumpuni. Kalau dari industrinya kan sebenarnya tinggal geser saja, kalau sekarang percetakan mahal, tinggal buat platform digitalnya saja,” ucapnya.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah