HARIAN BOGOR RAYA - Batuk yang terkait tuberkulosis dan dialami anak, biasanya terjadi selama lebih dari dua minggu. Kemudian disertai adanya batuk darah.
"Kemudian ada demam, nglemeng (samar-samar) demam yang tidak tinggi, lebih dari dua minggu, juga sudah dikasih antibiotik yang tidak membaik, dan biasanya disertai berat badan yang turun," papar Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr Rina Triasih, melanjutkan terkait batuk pada tuberkulosis.
Dirinya pun memberikan imbauan jika orangtua menemukan gejala batuk itu pada anaknya, maka orangtua harus segera membawa anaknya untuk berobat di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
Baca Juga: Penelitian Ungkap Hal Penting Soal Batuk
Jelasnya, jika anaknya menderita tuberkulosis, maka orangtua juga perlu memeriksakan anggota keluarga yang lain. Pasalnya, TBC bisa menular kepada orang lain jika ada kontak.
Ia pun menjelaskan perbedaan batuk yang dialami oleh anak yang menderita pneumonia, asma, dan tuberkulosis (TBC).
"Jadi, dia hanya terjadi selama sampai tujuh hari gitu. Biasanya itu akan ada batuk, bisa disertai pilek, bisa dengan demam atau tidak," katanya, dilansir dari Antara.
Baca Juga: Beberapa Bahan Alami dan Obat Tradisional Bisa Atasi Batuk dan Flu
Kemudian, kata Rina, pada hari ketiga sampai kelima diikuti dengan gejala anak tidak aktif serta diikuti dengan napas cepat dan adanya tarikan pada dinding dada.