Network
HARIAN BOGOR RAYA - dr. Yulius N. Sumarli, S.H., MARS selaku Koordinator Poliklinik Rutan Kelas 1 Cipinang memberikan gambaran bagaimana Pemerintah telah melindungi HAM orang dengan TBC di Rumah Tahanan (Rutan) negara kelas 1 Cipinang, Jakarta.
Dalam paraparanya dr. Yulius N. Sumarli, memastikan setiap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Cipinang sehat, sebelum masuk rutan dilakukan proses skrining TBC, diberikan masker bila ada yang batuk dan dilakukan edukasi TB-HIV.
“Apabila terdapat gejala seputar TBC seperti batuk berdahak lebih dari 2 minggu, keringat dingin di malam hari dan penurunan berat badan, maka, akan dilakukan isolasi di ruang isolasi sambil menunggu hasil pemeriksaan dahak dan saat pengobatan dua minggu pertama untuk mencegah penularan yang meluas,” jelasnya Dokter di Rutan Cipinang ini, dalam kegiatan roundtable bertema "TBC: Tulis Berbagi Cinta", pada Selasa 14 Februari 2023 lalu di Hotel Manhattan, Jakarta.
Baca Juga: Jangan Salah! 4 Buah Ini Ternyata Bisa Naikkan Berat Badan
Ia pun memaparkan Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan menular melalui udara. Indonesia adalah negara kedua dengan jumlah orang sakit TBC tertinggi di dunia setelah India (WHO, 2022).
Sementara Direktur Eksekutif STPI, Henry Diatmo menyampaikan, “Saya berharap dari pertemuan ini, media dapat menilik isu TBC dari perspektif HAM. Rekan-rekan jurnalis dapat membantu menyuarakan kepada masyarakat untuk mengasihi sesamanya yang sedang sakit TBC atau mempunyai keluarga yang sedang sakit TBC", ujar Direktur eksekutif STPI ini.
Diperkirakan terdapat 969.000 orang sakit TBC pada tahun 2022, 717.941 orang diantaranya telah ternotifikasi ke Kementerian Kesehatan, artinya masih terdapat 251.059 orang dengan TBC yang belum diobati sehingga tetap dapat menularkan bakteri ke orang lain.
Baca Juga: PENTING! Saran Asupan Buah dan Sayur Demi Penuhi Nutrisi di Dalam Tubuh
