Network
HARIAN BOGOR RAYA - Petugas KPPS bisa alami serangan jantung jika tekanan darah naik mendadak dengan kondisi ada penumpukan lemak atau plak di dalam pembuluh darah. Dan jika ada peningkatan tekanan darah pada KPPS secara tiba-tiba, maka sangat sulit untuk dikompensasi oleh organ di dalam tubuh manusia.
“Mungkin harus diingat bagi yang bekerja dalam kondisi luar biasa, stres emosional dan fisik bukan hanya KPPS. Tapi tolong cukup istirahat, terus juga mempertimbangkan penyakit yang sudah ada,” kata Dokter Spesialis Jantung, dr. Siska Suridanda Danny.
Hipertensi yang dialami KPPS bisa terjadi lantaran adanya rasa kelelahan, stres emosional, bahkan kurang tidur. Hal itu diungkap dokter soal kemungkinan hipertensi yang dialami KPPS.
Baca Juga: Wow! Bendahara PPS Bawa Kabur Uang Honor KPPS Rp115 Juta untuk Main Judi Slot
“Itu semua bisa meningkatkan produksi stres hormon dalam tubuh kita. Peningkatan itu sebagian sifatnya masuk konstruktor atau membuat pembuluh darah kita mengkerut dan meningkatkan tekanan darah yang sifatnya tiba-tiba naik tinggi,” ucapnya.
Sementara, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah mengatakan hipertensi belum tentu menjadi penyebab ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia setelah menjalankan tugasnya pada Pemilu 2024.
“Jadi, kalau ditanya apakah hipertensi, bukan hipertensinya yang langsung menjadi pembunuh atau penyebab utama, tapi hari itu yang membunuhnya adalah serangan jantung,” kata dr. Erwinanto, dilansir daek Antara.
Menanggapi laporan Kementerian Kesehatan soal penyebab kematian KPPS, Erwin menuturkan terdapat kemungkinan bahwa petugas KPPS yang sebelumnya telah memiliki riwayat hipertensi, mengalami serangan jantung yang disebabkan oleh pecahnya plak di dalam pembuluh darah usai bertugas.
Baca Juga: Anggota KPPS Tewas Gantung Diri Diduga Depresi di Kendal Jateng, Begini Keterangan Polisi!
