Terapi Pengobatan Lupus Demi Kendalikan Peradangan

- 14 Mei 2024, 13:35 WIB
Ilustrasi orang terseranh penyakit lupus
Ilustrasi orang terseranh penyakit lupus /

HARIAN BOGOR RAYA -Terapi pengobatan penyakit lupus itu demi mengendalikan peradangan, meringankan gejala, dan mencegah kerusakan organ. Obat-obatan penyakit lupus menekan sistem imun, memiliki efek samping membuat tubuh lebih mudah terinfeksi penyakit.

Dan obat yang digunakan dalam pengobatan lupus adalah obat-obatan yang menekan sistem imun supaya sistem imun tidak menyerang sel-sel sehat, jaringan, atau organ tubuhnya sendiri. Sementara, konsumsi suplemen dengan klaim meningkatkan kekebalan tubuh sebaiknya dihindari.

Pasalnya, terapi pengobatan lupus biasanya dilakukan berdasarkan pengamatan dokter terhadap kondisi pasien, untuk mendeteksi apakah aktivitas lupus sudah mencapai remisi. Remisi atau satu titik dimana kondisi gejala penyakit lupus terlihat minimal, belum tentu sama dengan berhenti berobat. Para dokter biasanya memiliki target sebisa mungkin pada bulan keenam pengobatan, remisi lupus dapat tercapai, terutama pada penyintas lupus yang mengalami gejala ginjal.

Baca Juga: Deretan Faktor Diduga Beri Pengaruh Pada Terjadinya Penyakit Lupus

Tapi pengobatan perlu dipertahankan sampai jangka waktu tertentu di mana remisi memungkinkan terjadi terus-menerus. Ketika remisi terus-menerus tercapai, baru dosis obat-obatan bisa diturunkan atau mungkin suatu saat bisa dihentikan. Dokter dapat meminta pasien menjalani tes anti-double-stranded DNA (anti-dsDNA) untuk mengetahui apakah penyakit sudah mencapai remisi pada individu yang telah didiagnosis mengalami lupus.

 "Untuk memantau aktivitas penyakit, selain dari keluhan, selain dari pemeriksaan laboratorium sederhana, anti-dsDNA inilah yang digunakan. Dan kalau penyakitnya terkendali, bisa terlihat normal hasilnya," kata Suryo.

Tes antinuclear antibodies atau tes ANA, untuk mengetahui adanya masalah pada sistem imun tubuh, tidak perlu diulang lagi ketika diagnosis sudah tegak bahwa seseorang memang terserang lupus. Diagnosis pada lupus dapat ditegakkan berdasarkan tiga temuan. Pertama, temuan berdasarkan pemeriksaan fisik yang spesifik. Kedua, temuan berdasarkan pemeriksaan laboratorium sederhana seperti pemeriksaan untuk mengecek kadar hemoglobin dan trombosit dalam darah.

Baca Juga: Harapan Penting Bagi Pasien Penyitas Penyakit Lupus

Ketiga, temuan berdasarkan pemeriksaan laboratorium spesifik seperti tes anti-dsDNA dan tes komplemen 3 dan 4 (C3 dan C4). "Dengan sistem scoring atau penilaian terhadap tiga temuan tersebut, kita juga bisa menentukan apakah lupusnya sudah mencapai remisi atau belum," kata Suryo.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah