Network
HARIAN BOGOR RAYA - Ada kiat penting soal menangani panas dalam saat bulan Ramadhan atau bisa disebut bulan puasa. Anda bisa mengonsumsi makanan selama bulan puasa. Hal itu harus lebih diperhatikan dari konsumsi hari-hari biasanya. Sebagai contoh saat sahur, sebaiknya konsumsi makanan yang tergolong karbohidrat kompleks. Contohnya nasi merah, roti gandum, oatmeal, serta makanan dengan protein tinggi seperti telur maupun dada ayam.
Masih terkait bulan Ramadhan atau bulan puasa, konsumsi sayur, buah-buahan dan konsumsi air putih sebanyak dua gelas agar gizi terpenuhi dan membuat tubuh kenyang lebih lama.
“Sementara untuk menu berbuka dianjurkan membuka dengan minum segelas air putih dan kurma yang mengandung serat dan gula alami, sehingga dapat mengembalikan energi tubuh setelah berpuasa, baru setelahnya dilanjutkan dengan makanan yang lebih berat,” saran Profesor Psikologi dari Reed College, Paul Currie, melanjutkan soal bulan Ramadhan atau bulan puasa.
Baca Juga: Kapan Awal Puasa Ramadhan dan Idul Fitri 2024 di Indonesia? Cek di Sini
Bulan Ramadhan sebentar lagi akan dijalankan oleh kaum muslim untuk berpuasa, namun dalam menjalaninya banyak tantangan yang harus dihadapi, salah satunya adalah teriknya matahari yang menyebabkan cuaca menjadi amat panas.
Ia pun menyebutkan, cuaca yang semakin panas dapat mengganggu kenyamanan untuk menjalankan ibadah puasa.
Cuaca panas menyebabkan godaan untuk mengonsumsi makanan berminyak seperti gorengan dan minuman manis yang dingin semakin meningkat. Akibatnya, timbul gejala panas dalam, radang tenggorokan hingga masalah pencernaan.
Baca Juga: Apa Saja yang Harus Dilakukan Jelang Ramadhan
Tantangan lainnya adalah perut yang kosong membuat kadar gula darah menurun sehingga memicu pelepasan hormon kortisol dan adrenalin yang menyebabkan seseorang menjadi lebih emosional.
