Peneliti Ungkap Soal Kematian Prematur Pada Pasie SDHD

- 15 Maret 2024, 14:47 WIB
Ilustrasi ADHD
Ilustrasi ADHD /Pexels/Tara Winstead

HARIAN BOGOR RAYA - Ada obat-obatan yang bekerja mengurangi gejala inti ADHDdan penyakit komorbid psikiatrik lainnya. Dimana penyakit itu mengarah pada kontrol impuls dan pengambilan keputusan yang lebih baik. 

Dan para peneliti menyebut, risiko kematian prematur pada pasien ADHD dapat dikurangi lewat obatPara. 

Karena ini adalah studi observasional, hubungan sebab-akibat tidak dapat dibuktikan, dan hasilnya menunjukkan, inisiasi awal pengobatan mungkin penting bagi orang dengan ADHD.

Baca Juga: Beberapa Ciri- Ciri ADHD Yang Belum Diketahui Oleh Orang

"Studi ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara inisiasi pengobatan dan risiko kematian yang lebih rendah. Hal ini terjadi terlepas dari penyebab kematian, tetapi risiko meninggal karena penyebab yang tidak alami, seperti overdosis alkohol dan obat, mengalami penurunan yang paling signifikan. Asosiasi ini tidak sekuat untuk risiko meninggal karena penyebab alami seperti kondisi kesehatan fisik," kata Penulis Studi Lin Li.

Sementara itu, para peneliti berencana untuk melakukan studi lebih lanjut untuk meneliti efek jangka panjang dari pengobatan, terutama melihat jenis-jenis obat ADHD, dosis, durasi pengobatan, dan perbedaan jenis kelamin.

"Penting untuk menetapkan apakah manfaat yang telah kita lihat dalam studi ini akan tetap ada dari waktu ke waktu. Kami juga akan mencoba mengidentifikasi efek samping tambahan yang terkait dengan pengobatan jangka panjang. Dengan pengetahuan seperti itu, dokter dapat merancang rencana perawatan untuk orang dengan ADHD untuk memaksimalkan manfaat pengobatan dan meminimalkan risiko," kata Penulis Studi lainnya Zheng Chang.***

 

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x