Dokter Ingatkan Hal Penting Soal Metode Freeze Drying

- 10 Mei 2024, 11:31 WIB
Foto ilustrasi. ASI sudah pasti yang terbaik, dan merupakan zat gizi utama yang harus diberikan untuk anak pada masa awal kelahiran.
Foto ilustrasi. ASI sudah pasti yang terbaik, dan merupakan zat gizi utama yang harus diberikan untuk anak pada masa awal kelahiran. /Pixabay/Iuliia Bondarenko/

HARIAN BOGOR RAYA - Metode freeze drying atau pembekuan ASI tidak melibatkan prosedur pasteurisasi. Sementara, pasteurisasi sendiri memiliki tujuan membunuh bakteri berbahaya. Pasteurisasi sendiri bisa mengurangi atau bahkan menghancurkan beberapa nutrisi dan probiotik penting dalam ASI. Pasteurisasi tidak dilakukan untuk menjaga probiotik vital yang ada dalam ASI.

Maka, risiko kontaminasi tetap menjadi ancaman, khususnya pada saat rekonsiliasi penambahan air pada bubuk hasil freeze drying ASI sebelum dikonsumsi bayi. Kemudian, penyimpanan beku yang lama terhadap ASI dari hasil merode freeze drying atau pembekuan ASI, membuat membran gumpalan lemak ASI menjadi pecah. Juga ada penurunan komposisi faktor bioaktif protein hingga perubahan misel kasein. 

Pasalnya, berdasarkan penelitian, diketahui bahwa teknik pembekuan ASI atau freeze drying bisa menimbulkan serangkaian perubahan fisik pada komponen utama ASI. Metode freeze drying atau pembekuan ASI sendiri kerap dilakukan di rumah.

Baca Juga: Pentingnya Pemberian ASI Eksklusif Hingga Risiko Terkena Pneumonia

“Menyusui dan memerah ASI untuk bayi mungkin terasa melelahkan, dan dapat dimengerti bila ibu ingin mencari cara termudah untuk memastikan bayi tetap memperoleh ASI. Menyusui langsung dari payudara ibu sangat direkomendasikan agar dapat terjalin kontak erat antara ibu dan bayi, menumbuhkan rasa aman dan meningkatkan ikatan orangtua-anak. Menyusui bukan sekadar memberikan ASI,” ujar Ketua Satgas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), DR Dr Naomi Esthernita Fauzia Dewanto, masih soal freeze drying.

Metode freeze drying adalah temuan yang relatif masih sangat baru, belum lengkap pembuktian melalui riset ilmiah. Maka, belum ada aturan atau rekomendasi penggunaannya oleh organisasi kesehatan seperti Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), AAP, atau FDA.

Satgas ASI Ikatan Dokter Anak IIndonesia sendiri memberi peringatan kepada semua pihak agar tidak gegabah mempromosikannya. Metode pembekuan ASI dan mengolahnya menjadi bubuk atau disebut freeze dryed sendiri akhir-akhir ini menjadi perbincangan masyarakat di media sosial.

Baca Juga: Liburan Akhir Tahun, Ketahui Hal Penting Soal ASI yang Telah Diperah

Metode yang dikenal juga sebagai teknik lyophilization, dilakukan dengan tujuan memperpanjang umur simpan ASI dari semula 6 bulan di dalam freezer menjadi 3 tahun, dengan alasan penghematan ruang penyimpanan ASI dan kenyamanan ibu yang ingin terus memberikan ASI di luar masa cuti melahirkan. Ia mengatakan, proses pengeringan untuk menghilangkan kandungan air, freeze-drying memiliki dampak pada rasa dan kualitas ASI.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah