HARIAN BOGOR RAYA - Harga suplemen termasuk mahal dan kerap tidak tersedia di beberapa daerah. Maka, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi prematur, terutama protein, dapat diberikan susu formula lebih dahulu.
“Namun, itu hanya boleh untuk sementara untuk memenuhi kebutuhan protein yang amat tinggi pada bayi prematur,” ujar Dokter Anak Konsultan Neonatologi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional, Dr. Cipto Mangunkusumo Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo.
Masih soal bayi, ia pun meminta masyarakat memperhatikan perkembangan anak dari masa kehamilan, persalinan, hingga kanak-kanak, untuk menekan risiko penyakit kemudian hari.
Baca Juga: Di tengah Kekerasan Konflik Israel-Palestina, 15.000 Bayi Diperkirakan Akan Lahir di Gaza
“Pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam rahim yang terhambat, baik karena gizi maupun kesehatan ibu yang kurang baik, akan memengaruhi perkembangan organ bayi saat lahir,” ujarnya, dilansir dari Antara.
Rinawati mencontohkan jika pertumbuhan sel pankreas dan sel usus dua belas jari terhambat, maka dapat menyebabkan terganggunya sekresi hormon insulin yang menjadikan seseorang rentan mengalami diabetes. Selain itu, ada pula kemungkinan terhambatnya perkembangan jantung, pembuluh darah, dan sel ginjal yang bisa membuat seseorang lebih rentan mengalami hipertensi.
“Hal ini didukung oleh data BPJS yang menyatakan bahwa saat ini jumlah penderita stroke, penyakit jantung, serta diabetes di Indonesia cukup tinggi,” ucap konsultan neonatologi itu.
Baca Juga: Seorang Bayi di Sumbar Hamil Bayi Berusia 4 Bulan
Pola perkembangan, pola hidup, maupun pola makan yang kurang baik selama masa tersebut membuat banyak faktor risiko penyebab penyakit menumpuk dalam tubuh penderita.