Gempabumi di Maluku Magnitudo 5.1, BMKG Ungkap Potensi Tsunami

21 Januari 2023, 12:17 WIB
Logo BMKG /Siti Maryam Purwoningrum /Harian Bogor Raya/BMKG

HARIAN BOGOR RAYA- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan terkait gempabumi di wilayah laut Maluku pada hari Sabtu 21 Januari 2023 pukul 10.58.08 WIB.

Gempabumi ini, menurut BMKG, adalah gempa tektonik.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,1. 

Baca Juga: Gempabumi Magnitudo 5 Terjadi di Melonguane, BMKG Beri Keterangan

Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Dr. DARYONO dalam keterangan resmi, bahwa episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,83° LU ; 127,10° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 138 Km arah Tenggara Kota Melonguane, Sulawesi Utara pada kedalaman 10 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Laut Maluku," ujarnya.

Hasil analisis mekanisme sumber, lanjutnya, menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar-naik ( oblique-thrust fault ).

Baca Juga: Siap-siap Biaya Haji 2023 Naik Dua Kali Lipat, Jamaah Wajib Tahu

"Berdasarkan estimasi peta guncangan ( shakemap ), gempabumi ini menimbulkan guncangan di daerah Damau, Kepulauan Talaud, dan Loloda Kepulauan, Halmahera Utara dengan skala intensitas II - III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ) dan daerah Kabaruan, Kepulauan Talaud dengan skala intensitas II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang )," bebernya.

Lanjutnya, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. 

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI," tegasnya.

Baca Juga: Tutup Pintu Saat Magrib Ini Alasannya

Gempabumi ini, katanya, merupakan rangkaian gempabumi M7,1 Maluku 18 Januari 2023.

"Hingga pukul 11.15 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 106 aktivitas gempabumi susulan ( aftershock )," katanya.

Kepada masyarakat pihaknya mengimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," ujarnya.

Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (https://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.***

 

 

Editor: Maryam Purwoningrum

Tags

Terkini

Terpopuler