Pengambilan Api Dharma Tri Suci Waisak Oleh Para Bhiksu Merupakan Prosesi Ritual Ibadah Umat Budha

4 Juni 2023, 07:56 WIB
pengambilan Api Dharma Tri Suci Waisak di Mrapen, Kabupaten Grobogan /Foto/pikiran rakyat /

HARIAN BOGOR RAYA - Jelang perayaan Hari Raya Waisak, para Bhiksu/Bhante mengambil Api Dharma Tri Suci Waisak yang berada di Mrapen, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.

<iframe data-class="ads-script" data-type="ads-script">
<!--
<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-4552716111294309"
crossorigin="anonymous"></script>
<ins class="adsbygoogle"
style="display:inline-block;width:320px;height:100px"
data-ad-client="ca-pub-4552716111294309"
data-ad-slot="3940622110"></ins>
<script>(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});</script>
-->
</iframe>

Pengambilan Api Dharma Tri Suci Waisak yang dilakukan oleh para Bhiksu yaitu merupakan prosesi ritual ibadah umat Budha, yang kemudian disemayamkan di Candi Mendut, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Adapun api abadi yang dimaksud tersebut merupakan gas alam yang ada di dalam bumi yang terbentuk dari fenomena geologi yang muncul sampai ke permukaan dan terbakar terus-menerus.

Baca Juga: Tangis Haru Para Bhiksu Ritual Thudong Thailand Saat Injakan Kaki di Candi Borobudur

Prosesi pengambilan Api Alam Tri Suci ini sendiri dilakukan oleh umat Budha setiap tahunnya menjelang Hari Raya Waisak.

Dan menjelang hari raya Waisak kali ini, para Bhiksu sangha, rohaniwan, dan majelis-majelis agama Buddha sudah mengambil api keabadian tersebut pada Jumat, 2 Juni 2023. Kemudian api itu dibawa ke Candi Mendut untuk didoakan sebelum nantinya digunakan untuk upacara waisak.

Keterangan tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Panitia Waisak 2567 BE/2023 Biksu Dhammavuddho Thera.

Baca Juga: Para Bhiksu Thudong Gelar Peribadatan di Candi Borobudur

Prosesi pengambilan api Dharma Tri Suci Waisak akan diikuti sekitar 300 biksu dan 400 umat.

Pemilihan api sebagai salah satu kompnen yang digunakan dalan ritual keagamaan ini, yaitu dikarenakan api dinilai sebagai simbol sumber energi besar yang dibutuhkan dalam kehidupan. Itu disampaikan oleh Ketua Umum DPP Walubi S. Hartati Murdaya.

"Kita semua memerlukannya. Jadi api menjadi simbol emosi, tentu emosi yang berguna berupa penerangan," ujar Hartati.

Baca Juga: Bhiksu Thudong dari Thailand Gelar Ritual Keagamaan, Kawasan Candi Borobudur Steril Pengunjung

Dan menurutnya lagi, bahwa tema Waisak tahun ini yaitu "Aktualisasi Ajaran Buddha Dharma dalam Kehidupan Sehari-hari". Yang mana artinya merepleksikan harapan agar setiap umat mampu mengaplikasikan setiap ajaran Buddha dalam setiap urusannya setiap hari.***

 

Editor: Herawati Nurlia

Tags

Terkini

Terpopuler