Kekurangan Air Bersih, Warga Sarampad Gunakan Air Sungai Parigi untuk MCK

23 Juli 2023, 16:00 WIB
Warga Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, mengambil air ke Sungai Parigi karena kesulitan air bersih pada Sabtu, 22 Juli 2023. /Pikiran Rakyat/Muhammad Ginanjar/

HARIAN BOGOR RAYA - Miris, alami kekeringan, warga kampung jamaras burahol RT 002/15 Desa Sarampad kecamatan Cugenang kabupaten Cianjur terpaksa menggunakan air sungai untuk beraktivitas MCK.

Sulitnya air bersih di desa tersebut mengakibatkan warga masyarakat sekitar terpaksa mengambil air di sungai Parigi.

Diketahui sejak beberapa bulan ini dua sumber mata air yang biasanya memenuhi kebutuhan air warga setempat tidak mengeluarkan air sama sekali.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Air di Bogor yang Menyenangkan

Hal itu dibenarkan oleh salah seorang warga Kampung Jamaras Burahol, Erma (50). Ia mengatakan bahwa dalam kurun waktu 3 bulan lebih, ia bersama keluarga terpaksa harus mengambil air ke Sungai Parigi setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan air.

"Sumur saya kering udah beberapa bulan, pas gempa aja udah ga ada air," ujar Erma 

Erma mengatakan bahwa untuk memenuhi kebutuhan MCK, setiap harinya ia dan warga lainnya harus mengambil air ke Sungai Parigi, itu bisa sampai 4 hingga 5 kali yang jaraknya dari kampung tempat tinggal mereka yaitu lebih kurang 1 km.

Baca Juga: Langkah Pemkab Cianjur Antisipasi Kekeringan dan Kesulitan Dapat Air Bersih

Mereka mengambil air dengan menggunakan ember atau kompan air.

"Kalau mau mandi kan harus ngambil air dari sana, kalau untuk minum ya beli air isi ulang," katanya.

Bahkan Mak enen (70) sampai terjatuh saat mengambil air di sungai Parigi, hal itu dikarenakan akses dan kondisi jalan menuju sungai Parigi licin dan naik turun.

Baca Juga: 10 Manfaat Mandi Air Hangat untuk Kesehatan Badan

Walaupun demikian warga pun tetap harus mengambil air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari akan air 

"Kalau dibilang takut, ya takut tapi mau gimana lagi, karena air kan kebutuhan utama," katanya.

Namun selain untuk kebutuhan MCK, ternyata pasokan air dibutuhkan untuk kebutuhan tanam hal itu dikeluhkan oleh warga lainnya, Yana (40).

Baca Juga: Memasuki Musim Kemarau Diperkirakan Daerah Terdampak Kekeringan Gunungkidul Lebih Luas

"Pada musim panen kemarin juga terpaksa gagal panen, karena lahan sawahnya kan kering, padahal mayoritas warga di sini itu petani, sekarang tidak bisa menanam padi karena tidak ada sumber airnya," katanya.

Ia pun mengungkapkan bahwa sebelum terjadinya gempa bumi, wilayah tersebut sangat subur tidak ada yang kekurangan air.

"Sumbernya kan dari Gunung Gede langsung ke dua sumber mata air, tapi setelah gempa semakin sedikit, sampai tidak ada air sama sekali, kemudian ada bantuan sumur bor tapi airnya kecil sekali dan tidak cukup, kami berinisiasi bersama warga secara swadaya untuk melakukan pengeboran kembali, namun hasilnya malah tidak ada air sama sekali, terpaksa sekarang harus ke Sungai Parigi," katanya.***

 

Editor: Herawati Nurlia

Tags

Terkini

Terpopuler