Network
HARIAN BOGOR RAYA - Memasuki musim kemarau Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta lakukan persiapan dengan data wilayah-wilayah terdampak kekeringan, diprediksi wilayah-wilayah tersebut akan lebih luas kekurangan air bersih seperti dikutip dari RRI dibandingkan dengan tahun lalu.
Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Gunungkidul mengatakan tahun lalu ada tujuh kecamatan yang mengajukan bantuan air bersih dan pihaknya akan terus mendata.
Kemarau basah yang terjadi tahun lalu di wilayah Indonesia termasuk Gunungkidul berdampak pada kekurangan air bersih, daerah yang kekurangan air bersih hanya tujuh kecamatan dari 18 kecamatan di wilayah tersebut.
Baca Juga: Hadapi Kemarau Ekstrim El Nino, Pemerintah Bergerak Cepat Susun Strategi Ketahanan Pangan
"Padahal, musim kemarau sebelumnya wilayah kekurangan air bersih bisa belasan kecamatan. Tentu ini menjadi catatan," tuturnya dikutip Harian Bogor Raya dari RRI, Jum'at 26 Mei 2023.
Dalam waktu dekat Sumadi mengatakan rencana koordinasi untuk membahas penanggulangan kekeringan akan dilakukan, menurutnya kemarau tahun ini diperkirakan lebih panjang dan berdampak lebih luas lagi.
"Masyarakat pasti membutuhkan bantuan air bersih. Apalagi kemaraunya diprediksi panjang," ujarnya.
Baca Juga: Bersiap Musim Kemarau, BMKG Imbau Hal Penting dan Berkoordinasi
Sumadi mengatakan data tersebut akan diambil daerah-daerah yang belum mencukupi kebutuhan air bersih saat kemarau mengingat ada beberapa kecamatan yang sudah memiliki armada untuk membantu pengiriman air bersih ke titik-titik penmpungan yanng ada.
"Sejauh ini baru satu dusun Dusun Sumber, Desa Planjan, Kecamatan Saptosari yang meminta bantuan air. Belum ada tambahan laporan permintaan pengiriman," tutup Sumadi.***
