HARIAN BOGOR RAYA – Budiman Sudjatmiko yang merupakan politisi PDI Perjuangan (PDIP) resmi dipecat oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dari keanggotaannya. Pemecatan terhadap dirinya diketahuinya melalui secarik surat pemecatan yang ditandatangani langsung oleh ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan sekjen PDIP hasto Kristianto tetangga Kamis 24 Agustus 2023.
Pemecatan terhadap Budiman merupakan imbas dari langkahnya yang mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. tak hanya itu Ia dan Prabowo Subianto pun mendeklarasikan Kelompok Relawan Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu) di Semarang, Jawa Tengah pada Jumat, 18 Agustus 2023.
Oleh karena itu, Budiman Sudjatmiko kini dipecat sebagai kader PDIP.
Baca Juga: AHY Pastikan Pertemuan Partai Demokrat dengan Gerindra Disambut baik oleh Anies Baswedan
"Benar sudah saya terima (surat pemecatan PDIP). Tadi pukul 20.00 WIB (Kamis, 24 Agustus 2023) saya menerimanya," katanya, dikutip dari Antara pada Jumat, 25 Agustus 2023.
Aktivis pro demokrasi 90-an itu hanya mengatakan bahwa ini merupakan pengakhiran dari satu episode dalam hidupnya. Dan ini merupakan bagian dari perjalanan hidupnya sebagai manusia politik sejak ia remaja.
Budiman pun tak mau berkomentar lebih banyak. Inamun Ia tak lupa mengucapkan terima kasih kepada PDIP yang telah memberikannya kesempatan untuk terjun ke dunia politik Tanah air.
Baca Juga: Digadang-gadang Akan jadi Cawapres Ganjar Pranowo, Yenny Wahid Tidak mau Berandai-andai
Politikus PDIP Deddy Yevry Sitorus pun ikut membenarkan terkait dengan pengiriman surat pemecatan Budiman Sudjatmiko itu.
"Yang saya dengar sudah, siang tadi suratnya diantar lewat kurir," ucapnya.
Diketahui bahwa Budiman sudjatmiko mendukung pencalonan Prabowo Subianto sebagai capres pada pilpres 2024. Bahkan ia juga telah mendeklarasikan relawan Prabowo - Budiman bersatu (prabu) di Semarang Jawa Tengah.
Baca Juga: Hadiri Kopdarnas, Ini Alasan Gibran Tolak Dikenakan Jaket PSI
Dukungannya terhadap Prabowo tersebut berdasarkan atas kekagumannya dengan pemikiran Prabowo Subianto yang tertuang dalam buku berjudul paradoks Indonesia.
"25 tahun yang lalu, Pak Prabowo menjalankan tugas negara, saya dan teman-teman menjalankan tugas sejarah. Dulu, terpaksa kita ada di kubu yang berbeda. Tapi setelah 25 tahun, saya terinspirasi setelah membaca Buku ‘Paradoks Indonesia’ yang diberikan oleh Pak Prabowo, ditulis oleh Pak Prabowo,” tuturnya.***