Misteri Kematian CHR Putra Pamen TNI AU Halim Perdanakusuma

23 November 2023, 20:50 WIB
Ilustrasi mayat. /Pixabay/soumen82hazra/

HARIAN BOGOR RAYA - Misteri kematian CHR (16), anak perwira menengah TNI AU telah terungkap. Menurut Dr. Arfiani Ika Kusumawati, dokter spesialis forensik rumah sakit polri Kramat jati, chr tewas mengenaskan akibat bunuh diri.

CHR ditemukan di Pos Spion Halim Perdanakusuma, Minggu 24 September 2023 lalu. Di mana saat ditemukan dalam kondisi yang mengenaskan. Ada luka tusuk dan luka bakar.

CHR, menurut arfiani dalam konferensi pers, Kamis 23 November 2023, menusukan tubuhnya sendiri kemudian membakar diri.

Baca Juga: Bagaimana Kisah Perjodohan Prabowo dan Desi Ratnasari Bisa Terjadi

"Dari hasil pemeriksaan, kami dapat menyimpulkan, terpotongnya hati yang menyebabkan pendarahan hebat dan kondisi luka bakar, secara tersendiri atau bersamaan, menyebabkan kematian," ujarnya.

Arfiani memastikan bahwa dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tim kedokteran forensik pada tanggal 25 September 2023, bahwa pada kasus tewasnya CHR tidak ditemukan unsur pidana. 

Dari hasil pemeriksaan bahwa pada tubuh korban terdapat 6 luka tusuk pada dada, tiga diantaranya memotong iga, hati dan lambung korban. Selain itu di dalam rongga dada ada darah dan organ dalam yang tampak pucat.

Baca Juga: Viral Kesedihan Driver Ojek Online Kehilangan Motor Saat Salat Isya di Masjid

"Ditemukan adanya luka bakar seluas 91 persen akibat paparan api. Ditemukan pula kandungan karbon monoksida dalam darah, dan ada jelaga di batang tenggorokan," Arfiani berujar.

Selain itu, ditemukannya jelaga di batang tenggorokan menunjukkan bahwa CHR masih hidup saat terpapar api. Dan dikarenakan hanya ada DNA Korban di TKP, dan tidak adanya bukti unsur pidana atas tewasnya CHR, maka penyidik Polres Metro Jakarta Timur menyimpulkan, tidak ditemukan dugaan tindak pidana dalam kasus meninggalnya CHR.

Saat di singgung kembali penyebab tewasnya CHR apakah karena bunuh diri atau tidak, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Simarmata enggan berkata secara lugas.

Baca Juga: Rumah Sakit Indonesia Telah Dikepung, Dalam Waktu Empat Jam Israel Serukan Untuk Segera Melakukan Evakuasi

Hal itu dikarenakan penyidik mesti mengedepankan empati terhadap keluarga korban. Tugas penyidik hanya mengutarakan fakta penyidikan.

"Kami tidak ingin seseorang yang sudah menjadi korban, kemudian jadi korban lagi untuk yang kedua kalinya," ucap Leonardus.

Berdasarkan penyelidikan menggunakan metode scientific crime investigation dan bekerja sama dengan antarprofesi, atau yang populer disebut interkolaborasi, maka dapat disimpulkan bahwa oaday kasus meninggalnya chr, tidak terdapat unsur pidana.

Baca Juga: Viral Mahasiswa Bali Tewas Mengenaskan di Kamar Kos Dibunuh, Kakak Minta Keadilan ke Jokowi, Ibu Histeris

Leonardus memastikan bahwa penyidik akan menutup kasus ini. Penyelidikan kasus ini memakan waktu sekitar dua bulan hingga akhirnya polisi bisa mengungkapnya.***

Editor: Herawati Nurlia

Tags

Terkini

Terpopuler