Anies Menilai, Revolusi Mental yang Digaungkan Presiden Jokowi Belum Terlaksana dengan Baik

6 Februari 2024, 10:02 WIB
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan saat berkampanye di Pamekasan, Jawa Timur pada 31 Januari 2024. /ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/

HARIAN BOGOR RAYA - Hadiri acara "Desak Anies", di Semarang, Jawa Tengah, Senin malam 5 Febuari 2024, Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan menanggapi tentang Revolusi Mental yang digaungkan oleh Presiden Joko Widodo (Joko Widodo) sebagai gagasan yang baik.

 

Namun, Anies menilai bahwa sejauh ini, apa yang digaungkan oleh Prediden Jokowi belum terlaksana dengan baik.

"Revolusi Mental ramai dibahas di 2014, dan ada artikel yang ditulis oleh Pak Jokowi tanggal 10 Mei 2014," kata Anies.

Baca Juga: Dihadapan Ribuan Simpatisan, Anies Janji akan Prioritaskan Akses Pendidikan untuk Kawasan Pantura

Dikutip dari ANTARA, bahwa gagasan Revolusi Mental sebenarnya pertama kali dilontarkan oleh Presiden Soekarno pada peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1956, karena melihat revolusi nasional Indonesia saat itu sedang mandek.

Anies juga menegaskan bahwa banyak poin gagasan baik yang disampaikan oleh Presiden Jokowi pada artikel di sebuah surat kabar itu, seperti kemandirian dan reformasi ekonomi, kemudian kebijakan investasi luar negeri sumber daya alam (SDA) agar tidak dijarah perusahaan asing.

Selain itu tentang birokrasi, harusnya menggunakan sistem politik yang bebas KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme).

Baca Juga: Anies Kampanye Akbar di Bandung Didampingi Surya Paloh dan Jusuf Kalla

"Artinya, tidak ada 'ordal' (orang dalam). Kita semua melihat sekarang masih banyak (fenomena, Red.) 'ordal'," ujarnya.

Kemudian Anies juga membahas tentang UKT (uang kuliah tunggal), yangmana baru saja ramai soal uang kuliah tunggal (UKT) yang mahal dan ada mahasiswa yang jika tidak bisa membayar UKT dianjurkan untuk memanfaatkan layanan pinjaman "online" (pinjol).

Ia menilai anjuran untuk gunakan pinjaman online untu membayar UKT melesetnya jauh sekali dari 'spirit' yang ada di Revolusi Mental.

Baca Juga: Anies Kampanye Akbar di Bandung Didampingi Surya Paloh dan Jusuf Kalla

Kunci dari Revolusi Mental, menurutnya  sebagaimana artikel yang ditulis tersebut sebenarnya adalah contoh dan keteladanan dari pemimpin.

"Itu kalimat di situ. Bahasa kita 'ing ngarso sung tuladha'. Yang di depan harus memberi contoh. Jadi, kami melihat ini sebagai PR (pekerjaan rumah) yang harus dituntaskan," ucapnya.

Anies sendiri tidak menampik bahwa ide tentang Revolusi Mental, merupakan gagasan yang baik, namun sayangnya dalam perjalanannya tidak lagi menjadi fokus perhatian dan pegangan.

Baca Juga: Debat Kelima, Capres Anies Baswedan Pertegas Diri Melalui Aksesori

"Saya melihat ini (Revolusi Mental, Red.) sebuah gagasan yang baik, tapi belum terlaksana dengan baik. Insya Allah, ketika kami bertugas itu dituntaskan supaya menjadi kenyataan di Indonesia,"Ujarnya tegas.***

Editor: Herawati Nurlia

Tags

Terkini

Terpopuler