Cuaca Ekstrem, BMKG Imbau Pemerintah Hingga Masyarakat

- 6 Februari 2023, 08:57 WIB
ilustrasi cuaca ekstrem.
ilustrasi cuaca ekstrem. /pixabay/

Sementara itu, Bibit Siklon Tropis 95S terpantau berada di Samudra Hindia sebelah Selatan Banten. Diketahui, bibit siklon tersebut memiliki kecepatan angin maksimum 20 knot, dan tekanan udara minimum 1004.2 mb.

Sistem tersebut bergerak ke arah Barat dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam kategori rendah selama 24 jam ke depan.

Baca Juga: Doa Bersama 6 Tokoh Lintas Agama Jadi Pembuka Bogor Street Festival Cap Go Meh 2023

Kemudian, Bibit Siklon Tropis 97S terpantau di Samudra Hindia Selatan NTB dengan memiliki kecepatan angin maksimum 20 knot, dan tekanan udara minimum 1002.8 mb.

"Sistem ini bergerak ke arah tenggara dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori rendah," ucap Dwikorita.

Dwikorita pun menyebut bahwa cuaca ekstrem akan menimbulkan sejumlah kerugian, termasuk kerugian materiil, dan immateriil. Selain itu, cuaca ekstrem juga dapat memicu bencana hidrometeorologi.

Baca Juga: Ikuti Kegiatan Bogor Street Festival CGM 2023, Pekerja di Bogor Asal Tangerang Buat Pengakuan

Dwikorita juga sempat mengatakan bahwa cuaca ekstrem berpotensi terjadi saat masa peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau. Menurutnya, transisi musim tersebut menimbulkan fenomena cuaca ekstrem, seperti angin puting beliung, angin kencang, hujan lebat dengan periode singkat yang memicu bencana hidrometeorologi.

Diketahui, sebagian besar wilayah di pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara akan mengalami periode transisi dari musim hujan ke musim kemarau pada Maret, April, Mei 2023. Oleh karenanya, masyarakat pun diminta untuk bersiap menghadapi musim kemarau.***

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah