Ia memperingatan potensi kiamat alias kolapsnya Kota Bandung jika tidak ada gerakan yang massif untuk menangani masalah transportasi.
Dikatakan Sony Sulaksono, Pemerintah Kota Bandung harus melakukan gerakan massif untuk membuat masyarakat beralih menggunakan transportasi umum. Meski demikian, dia mengakui terdapat sejumlah hambatan yang sulit untuk dipecahkan.
“Kan sekarang masyarakat ada yang punya mobil atau motor lebih dari satu. Enggak mungkin Dishub Bandung melarang orang beli mobil, naik mobil, menaikkan pajak juga enggak boleh,” kata Sony Sulaksono menjelaskan.
Baca Juga: Polsek Parung Selidiki Kasus Pencurian di Rumah Warga Yang Terekam CCTV
Sony Sulaksono menyinggung soal data Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung yang menyebut jumlah kendaraan nyaris satu banding satu dengan jumlah penduduk. Dalam data tersebut, Dishub menyebut jumlah kendaraan bermotor sekira 2,2 juta, sementara jumlah populasi masyarakat Bandung sekira 2,3 juta jiwa.
“Bahkan mungkin bisa lebih, bisa satu banding satu, atau bahkan 1,5 banding satu,” paparnya.
Dengan fakta-fakta tersebut, Sony Sulaksono memperingatkan risiko jika membiarkan situasi demikian terus berlangsung. Apalagi saat ini Kota Bandung tengah menjadi salah satu kota macet di Indonesia.
Sebelumnya, Kabid Humas Lalu Lintas dan Perlengkapan Jalan Dinas Perhubungan Kota Bandung memaparkan data jumlah kendaraan yang menyaingi jumlah populasi masyarakat Bandung.