Network
HARIAN BOGOR RAYA – Koordinator Bidang Observasi BMKG Wilayah IV Makassar, Jamroni angkat suara soal informasi potensi gempa di beberapa wilayah Indonesia berkekuatan 7 hingga 8 magnitudo pada awal Maret 2023.
Informasi potensi gempa itu beredar luas di media sosial, dan masih perlu pengkajian mendalam, termasuk metode yang digunakannya.
“Kami tidak terima dengan gempa prediksi seperti itu dan seandainya terjadi hari ini atau besok adalah bagaimana bisa kita selamat saat ada gempa,” ucap Jamroni.
Baca Juga: Gempa Tektonik Magnitudo 48 di Sulawesi Utara, BMKG Ungkap Potensi Tsunami
Ia mengatakan, tepatnya prediksi Frank Hoogerbeets saat gempa besar mengguncang Turki membuat banyak pihak dari seluruh dunia memperhatikan ramalan tersebut. Jamroni mengatakan, dasar dari Hoogerbeets menyampaikan prediksinya itu imbas dari Kamchatka, wilayah perbatasan Rusia dan Jepang di Utara.
Kemudian Filipina dan juga menandai Sulawesi, Halmahera, bahkan mungkin Laut Banda, Indonesia, yang menurutnya perjalanannya sangat panjang.
“Itu jarak yang panjang, jauh sekali dari Kamatcha hingga sampai ke Pulau Sulawesi di Indonesia. Panjangnya itu sekitar 7.000 kilometer dan kalau melalui perjalanan pesawat itu butuh waktu 18 jam. Bagi kami itu sangat jauh,” ujar Jamroni.
Baca Juga: Kembali Gempa Guncang Turki, Kini Kekuatan 6,3 Magnitudo
