Dolar Turun Tajam di Sesi Asia, Tergelincir Hingga Dekati Posisi Terendah

- 13 Maret 2023, 15:54 WIB
Ilustrasi dolar Amerika
Ilustrasi dolar Amerika /JG/Rizka/Pixabay

HARIAN BOGOR RAYA - Indeks dolar mengukur mata uang AS dengan enam saingannya, tergelincir 0,55 persen mendekati posisi terendah satu bulan di 103,67 setelah Goldman Sachs menyebut tidak lagi memperkirakan Fed untuk memberikan kenaikan suku bunga pada pertemuan 22 Maret. Indeks terakhir berada di 103,85.

"Dari perspektif FOMC, kekhawatiran mereka masih inflasi dan inflasi belum benar-benar melambat," kata Carol Kong, ahli strategi mata uang di Commonwealth Bank Of Australia, menambahkan bahwa IHK Selasa (14/3/2023) akan terus menunjukkan bahwa inflasi tetap tinggi.

"Mengingat apa yang terjadi dalam sistem keuangan AS, kenaikan 25 basis poin lebih mungkin terjadi daripada kenaikan 50 basis poin," ujarnya, dilansir dari Antara.

Baca Juga: Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Ungkap Kasus Pemalsuan Dolar AS Pecahan USD 100

Pasar sekarang memperkirakan peluang hampir 18 persen dari Fed mempertahankan suku bunga saat ini dan peluang 82 persen untuk kenaikan 25 basis poin. Sebaliknya, pasar memperkirakan peluang 70 persen untuk kenaikan 50 basis poin sebelum SVB runtuh.

"Ekspektasi suku bunga terminal akan tetap di bawah puncak yang dicapai selama kesaksian Powell Selasa lalu (7/3/2023) dengan pendekatan yang lebih hati-hati kemungkinan setelah krisis ini," kata Karl Schamotta, kepala strategi pasar di Corpay.

"Episode ini akan berkontribusi pada tingkat volatilitas latar belakang yang lebih tinggi, dengan investor mengawasi dengan hati-hati celah lain yang muncul saat pengetatan kebijakan Fed berlanjut."

Baca Juga: Soal Penjualan Mobil, Pengamat Otomotif UI Kaitkan Dengan Pertumbuhan Ekonomi

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x