Dolar Turun Tajam di Sesi Asia, Tergelincir Hingga Dekati Posisi Terendah

- 13 Maret 2023, 15:54 WIB
Ilustrasi dolar Amerika
Ilustrasi dolar Amerika /JG/Rizka/Pixabay

Sementara, dolar turun tajam di sesi Asia pada Senin sore, di tengah meningkatnya ekspektasi Federal Reserve akan mengambil jalur moneter yang kurang agresif karena pihak berwenang mengambil langkah untuk membatasi dampak dari keruntuhan tak terduga Silicon Valley Bank (SVB).

Pemerintah AS mengumumkan beberapa langkah lebih awal selama hari perdagangan Asia, mengatakan semua nasabah SVB akan memiliki akses ke deposit mereka mulai Senin.

Pihak berwenang juga mengatakan deposan Signature Bank New York yang ditutup pada Minggu (12/3/2023) oleh regulator keuangan negara bagian New York, akan dibebaskan tanpa kerugian bagi pembayar pajak.

Baca Juga: Buka Rakernas APPSI 2023, Presiden Himbau Gubernur Dorong Belanja Masyarakat Untuk Tingkatkan Ekonomi Nasional

The Fed mengumumkan akan menyediakan dana tambahan melalui Program Pendanaan Berjangka Bank baru, yang akan menawarkan pinjaman hingga satu tahun kepada lembaga penyimpanan, yang didukung oleh kementerian keuangan dan aset lain yang dimiliki lembaga ini.

Gejolak pasar dari keruntuhan SVB membuat investor berspekulasi bahwa Fed tidak akan lagi menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin bulan ini. Fokus investor sekarang akan tertuju pada data inflasi Selasa (14/3/2023) untuk mengukur seberapa hawkish kemungkinan Fed.

Sementara itu, yen Jepang menguat 0,61 persen versus dolar AS menjadi 134,18 per dolar, setelah menyentuh level tertinggi satu bulan di 133,58 di awal sesi.

Baca Juga: Ucap Lunar New Year Greeting, Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Sebut Ekonomi Sedang Suram

Euro naik 0,72 persen pada 1,072 dolar, melayang di dekat level tertinggi satu bulan di 1,0737 dolar yang dicapai sebelumnya. Sterling terakhir diperdagangkan pada 1,2114 dolar, naik 0,71 persen hari ini.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah