Network
HARIAN BOGOR RAYA - Polres Majalengka berhasil mengungkap dugaan pengoplosan beras premium dengan beras bulog di salah satu penggilingan yang berada di wilayah kabupaten Majalengka Jawa Barat.
Praktek culas distributor beras tersebut terungkap setelah pihak kepolisian melakukan penyelidikan akan ketersediaan jumlah beras di Majalengka.
Sebelumnya pihak kepolisian menduga penggilingan beras yang dimaksud terindikasi mencampur beras bulog dengan beras premium, yang kemudian nantinya diklaim sebagai beras premium.
Baca Juga: Presiden Jokowi Pantau Program Operasi Pasar Bulog
Dan pada saat penelusuran, pihak kepolisian menemukan tempat penyimpanan beras dalam kemasan premium yang diduga telah dicampur oleh beras bulog. keterangan tersebut disampaikan oleh Kapolres Majalengka AKBP Edwin Affandi.
Pada proses pengungkapan ini, Polres Majalengka selain berhasil mengamankan sejumlah orang, juga berhasil mengamankan barang bukti berupa 30 ton beras bulog kemudian kendaraan truk berisi kurang lebih 9 ton beras bulog serta 1 ton beras premium.
Pihak kepolisian juga mengamankan satu unit truk yang berisi kurang lebih 9 ton beras hasil oplosan dengan merk ayam jago dan juga 700 karung beras bulog ukuran 50 gram.
Baca Juga: Menteri Perdagangan Dorong Bulog Percepat Pendistribusian Beras Melalui Operasi Pasar
Dan terkait hal ini, wakil pimpinan perum Bulog kantor cabang Cirebon Jawa barat Rizki Abdullah memastikan beras bulog yang diduga sebagai bahan campuran atau pengoplosan di penggilingan tersebut bukanlah berasal dari gudangnya.
Ricky menambahkan bahwa informasi yang diterima, CV MPR selaku pelaku pengoplosan beras bulog bukan merupakan mitra Bulog.
Dan untuk beras yang dioplos oleh para pelaku juga dapat dipastikan bukan berasal dari gudang Bulog wilayah Cirebon.
BeraBaca Juga: Petani di Jonggol Keluhkan Harga Jual Gabah Melorot di Tengah Harga Beras yang Naik Melambung
Dengan hasil pengungkapan ini tentunya Rizky mengapresiasi kepada jajaran polres Majalengka yang telah membongkar adanya kecurangan dalam distribusi beras di daerah tersebut.
Sebagai bentuk antisipasi terhadap penyalahgunaan beras bulog, lapun menyatakan sikap bahwa Bulog Cirebon akan terus memonitor seluruh mitra bulog yang bekerja sama. Bahkan Ia pun memastikan mitra akan menjual beras dengan harga tidak melebihi harga eceran tertinggi.
Menurut Rezky, sampai saat ini Bulog Cirebon hanya menyalurkan beras untuk operasi pasar murah permintaan pemerintah daerah yaitu mengisi pasar yang menjadi pantauan BPS.***
