Presiden Jokowi Tinjau Rekonstruksi Jalan Raya Surakarta-Gemolong-Purwodadi

- 23 Juli 2023, 21:09 WIB
Presiden Jokowi, menteri pupr, gubernur Jawa Tengah
Presiden Jokowi, menteri pupr, gubernur Jawa Tengah /BPMI/

HARIAN BOGOR RAYA - Didampingi oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Bupati Sragen Kusnidar Untung Yuni Sukowati, presiden Joko Widodo meninjau rekonstruksi jalan Raya surakarta-gemolong-purwodadi di kabupaten Sragen provinsi Jawa Tengah Minggu 23 Juli 2023.

Usai melakukan peninjauan, presiden Jokowi menerangkan kepada awak media bahwa pemerintah terus melakukan percepatan perbaikan infrastruktur jalan di seluruh tanah air sesuai dengan komitmen.

"Ya ini sama seperti yang saya lihat di provinsi-provinsi yang lain, ini kita ingin memperbaiki, mempercepat, utamanya jalan-jalan provinsi, jalan-jalan kabupaten, jalan-jalan kota di seluruh Tanah Air. Yang kita anggarkan pada tahap pertama itu Rp7 triliun, nanti tahapan kedua Rp7 triliun, untuk tahun ini," ujar Presiden.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Apresiasi Kinerja Kejaksaan RI

Di provinsi Jawa Tengah sendiri, menurut presiden Jokowi dari sisi kemantapan sudah baik yaitu mencapai 88%. Dan khusus jalan Raya Surakarta gemmolong Purwodadi, dikarenakan jalan tersebut sering mengalami kerusakan yang diakibatkan kondisi tanahnya yang labil maka pemerintah menggunakan konstruksi yang lebih kuat.

"Khusus untuk jalan ini, ini memang saya dari kecil--saya kan tiap hari saya lewat jalan ini--enggak pernah beres, tapi sekarang kalau konstruksinya seperti ini memang dua kali lebih mahal, tapi saya kira untuk pemakaian mungkin bisa lebih dari 10 tahun akan baik. Karena kalau pakai aspal hampir mungkin enggak ada dua tahun rusak lagi. Hampir dua tahun enggak beres lagi," jelasnya.

Lebih jauh, Presiden menyebut bahwa ketebalan cor jalan tersebut yaitu 10 cm untuk mejanya ditambah 25 cm lagi di atasnya. Kepala Negara berharap dengan konstruksi yang lebih kokoh tersebut, Jalan Raya Surakarta-Gemolong-Purwodadi akan berada dalam kondisi baik untuk jangka panjang. 

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Ingatkan, Kepercayaan Publik Modal Penting untuk Transformasi dan Reformasi Kejaksaan

"Kalau tanahnya labil seperti ini memang yang dilakukan adalah dengan konstruksi ini. Akan lebih murah dalam jangka panjang. Meskipun investasi awalnya mahal, tapi kalau dihitung jangka panjangnya lebih murah," ungkapnya.

Halaman:

Editor: Herawati Nurlia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah