Network
HARIAN BOGOR RAYA - Dampak polusi udara dirasakan masyarakat Jabodetabek sepekan terakhir ini, rentetan penyakit seperti demam, batuk, dan di Bogor sejumlah warga mengalami penyakit mata.
Hal ini juga dirasakan Marbun warga Depok akibat dampak polusi udara ia menilai polusi udara saat ini sudah sangat mengkhawatirkan.
" Saya sih tidak sakit, tapi anak-anak sakit akibat dampak polusi " ujarnya dikutip Harian Bogor dari RRI Selasa 29 Agustus 2023.
Baca Juga: Ini Dampak dari Polusi Udara terhadap Barang dan Lingkungan
Marbun juga meminta pemerintah mengambil tindakan yang dirasa penting dan perlu untuk mengurangi polusi udara di Jakarta dan sekitarnya.
Sementara itu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan ( LHK ) Siti Nurbaya sebelumnya membeberkan sumber pencemaran emisi atau penyebab penurunan kualitas udara di Jabodetabek.
Ia mengungkapkan sebanyak 44 persen pencemaran udara berasal dari kendaraan, dan 34 persen berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap ( PLTU ).
Baca Juga: 10 Negara dengan Polusi Udara Terburuk di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?
"Jadi, dikonfirmasi kembali bahwa angka-angka yang dilihat sebagai sumber pencemaran atau penurunan kualitas udara yaitu 44 persen kendaraan, 34 persen PLTU, sedangkan sisanya adalah lain-lain termasuk pembakaran rumah tangga" ujar menteri LHK dalam keterangan pers di Jakarta Senin 28 Agustus 2023.
Lanjut Siti, KLHK menindak lanjuti hal ini telah memberikan sanksi administratif kepada 11 entitas perusahaan yang menjadi penyumbang polusi udara di Jabodetabek dan sejumlah penegakan hukum telah dilakukan.
Dari sejumlah industri tersebut, KLHK mengindentifikasi 161 yang diperiksa di 6 titik lokasi yang dekat dengan pengamatan oleh peralatan di Kementerian.***
