Sebagian batuan rombakan gunung api tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan kuarter secara umum bersifat lunak, lepas, belum kompak, dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.
Gempa yang terjadi di kabupaten Sumedang tersebut berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman dari data BMKG diperkirakan terjadi akibat aktivitas Caesar aktif yaitu sesar cileunyi-tanjungsari
Baca Juga: Peringatan Tsunami Belum Dicabut, KBRI Tokyo Himbau WNI Tetap Waspada
Sementara itu Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan menjelaskan Sesar Cileunyi - Tanjungsari merupakan sesar mendatar mengirim. Dimana sesar itu tersebar mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles dan memiliki nilai laju geser berkisar antara 0,19 sampai 0,48 milimeter per tahun tahun.***