Network
HARIAN BOGOR RAYA - Kasus penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali menjadi perhatian berbagai pihak, salah satu pihak yang memperhatikan kasus ini yaitu Benny Ramdhani, Ketua Umum Barikade 98. Terkait hal itu Benny secara tegas meminta Panglima TNI Jenderal Agus Subyanto untuk menindak tegas oknum anggota TNI yang diduga terlibat dalam penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali, Jawa Tengah.
Benny sangat kecewa dengan apa yang dilakukan oleh oknum TNI yang telah menganiaya 4 orang relawan Ganjar-Mahfud. Oleh karna itu Ia meminta kasus ini diusut tuntas.
"Pemilu yang aman dan damai tercoreng oleh oknum serdadu TNI. Oleh karena itu, Panglima TNI harus mengusut tuntas," ujar Benny dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin 1 Januari 2024, dikutip Harian Bogor Raya dari Antara.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Jenguk 2 Relawannya yang jadi Korban Penganiayaan oleh Oknum TNI
"Kami mengutuk tindakan kekerasan dalam bentuk apa pun. Itu tidak dapat dibenarkan di negara hukum dan demokrasi. Kejahatan kemanusiaan tidak boleh ada lagi di bumi Indonesia ini," ujarnya dengan tegas.
Benny berharap pengusutan kasus penganiayaan itu tidak berhenti pada penindakan hukum kepada sejumlah oknum prajurit TNI. Karena menurutnya tidak ada satu pun alasan yang membenarkan aksi kekerasan di Tanah Air.
Ia berharap kasus serupa tidak terulang di masa depan dan tidak ada hoaks yang beredar di masyarakat mengenai motif aksi kekerasan tersebut. Oleh karena itu Ia meminta aparat kepolisian, beserta TNI dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas) turun tangan mengusut tuntas kasus ini.
Baca Juga: Masyarakat Padati Kawasan Bundaran HI dan sekitarnya di Malam Pergantian Tahun
"Justru itu tidak hanya proses hukum, tindakan kekerasannya, hak asasi manusianya, penganiayaannya, motif yang melatarbelakangi kekerasan kejahatan ini harus dikejar. Kami berharap Komnas HAM dan Panglima TNI netral dalam mengusut kasus ini," ucapnya.
Lebih lanjut Benny mengatakan bahwa tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud telah menyiapkan bantuan hukum yang di pimpin oleh Todung Mulya Lubis untuk relawan mereka yang menjadi korban penganiayaan.
