Aliansi Mahasiswa Peduli Pemilu Desak KPU untuk Usut Tuntas terkait Adanya Dugaan DPT Fiktif di Malaysia

- 11 Januari 2024, 22:19 WIB
Ilustrasi gedung Bawaslu – berikut cara mendaftar seleksi CPNS Bawaslu 2023.
Ilustrasi gedung Bawaslu – berikut cara mendaftar seleksi CPNS Bawaslu 2023. /Google Maps/Jon Budi

HARIAN BOGOR RAYA - Aliansi Mahasiswa Peduli Pemilu mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengusut tuntas terkait dengan adanya dugaan daftar pemilih tetap (DPT) fiktif di Malaysia. Aliansi tersebut siang tadi terlihat berada di depang gedung Bawaslu RI, Jakarta, Kamis 11 Januari 2024.

Ketua Aliansi Mahasiswa Peduli Pemilu Fadel Fatsey menyatakan bahwa dengan adanya dugaan kasus dpt fiktif tersebut, tentunya sangat disayangkan, mengingat hari H oencoblosan sudah sebentar lagi.

"Sangat disayangkan muncul dugaan kasus-kasus DPT fiktif beberapa hari jelang pemilu, yang sudah di depan mata ini. Tentunya harus ada pihak yang bertanggung jawab dan mengambil tindakan tegas apabila ada kecurangan," ujar Fadel Fatsey.

Baca Juga: Polres Bogor Ungkap Kasus Penyalahgunaan Bahan Bakar Minyak Gas Elpiji Bersubsidi

Beberapa waktu lalu menurutnya, munculnya isu terkait kesulitan Warga Negara Indonesia (WNI) dalam mendaftar dalam DPT Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Malaysia. Bahkan malah diduga terdapat sekitar 400 ribu DPT siluman yang tercatat dari Malaysia.

Oleh karena itu maka Ia mendesak kepada penyelenggara pemilu untuk segera melakukan investigasi dan menindak kecurigaan tersebut, agar pemilu yang tinggal menghitung hari ini tidak boleh diwarnai kecurangan, karena pemilu inu merupakan pesta demokrasi terbesar bagi Indonesia.

Menurutnya pekerja migran hingga diaspora yang berada di luar negeri juga memiliki hak konstitusi yang sama sebagai WNI.

Baca Juga: Timnas Amin Tanggapi Iklan Kemhan di Salah Satu Media Cetak Nasional, Ini Alasannya

"Mereka yang ada di luar negeri juga WNI. Punya hak konstitusi yang sama untuk memilih ataupun dipilih. Dalam hal ini, kalau adanya kecurangan ini membuat mereka kehilangan hak tersebut, tentunya akan jadi catatan buruk bagi pemilu kita," katanya.

Kasus ini mencuat melalui sebuah cuitan dari akun X @txtdaripemerintah.akun tersebut membagikan beberapa percakapan yang diduga berisi keluhan WNI Kuala Lumpur yang sulit untuk terdaftar dalam DPT 2024.

Selain itu di media sosial X, juga mencuat video viral dua pria yang mengeklaim terdapat ratusan WNI di Kuala Lumpur, Malaysia tidak masuk DPTLN Pemilu 2024.

Baca Juga: Polresta Malang Ungkap Kasus Pembunuhan yang Disertai dengan Mutilasi

Oleh karna itulah maka Aliansi Mahasiswa Peduli Pemilu menuntut agar pemerintah segera mencopot Panwaslu Malaysia. Mereka pun mendesak Bawaslu RI melakukan pemeriksaan mendalam terhadap penyelenggaraan pesta demokrasi tersebut di Malaysia.

"Atas kasus ini, KPU tentunya harus mengusut tuntas dan memeriksa apakah benar terdapat DPT fiktif, hingga penggelembungan suara di Malaysia. Jangan sampai kecurangan mencoreng nama baik pemilu sebagai ajang utama untuk menentukan pemimpin Indonesia lima tahun mendatang,"ucapnya.***

Editor: Herawati Nurlia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x