Soal Gunung Kerinci, Simak Permintaan Penting PVMBG

- 15 Januari 2024, 10:20 WIB
Ilustrasi Gunung Kerinci di Jambi kembali erupsi./Pexels./
Ilustrasi Gunung Kerinci di Jambi kembali erupsi./Pexels./ /

HARIAN BOGOR RAYA - Kepala PVMBG, Hendra Gunawan meminta masyarakat agar mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan PVMBG serta tidak terpengaruh berbagai berita yang tidak benar dan tidak bertanggungjawab mengenai aktivitas Gunung Kerinci.

Gunung Kerinci selaku gunung api aktif tertinggi di Indonesia menyimpan potensi bahaya hembusan gas vulkanik konsentrasi tinggi, erupsi abu, juga lontaran batuan di sekitar puncak. Hal itu bisa terjadi tanpa didahului gejala kenaikan aktivitas yang jelas.

Masyarakat pun mengimbau agar tidak mendekati dan melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Kerinci.

Baca Juga: Tim SAR Polri Terus Upayakan Evakuasi Kapolda Jambi dan Jajarannya di Gunung Kerinci

Sementara, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui kepala PVMBG mengungkap kondisi terkini Gunung Kerinci yang berada di Jambi dan Sumatera Barat (Sumbar) berupa peningkatan intensitas gempa hembusan dan kemunculan gempa tremor.

Jelasnya, gempa hembusan dengan jumlah fluktuatif mendominasi pada 1 hingga 13 Januari 2024 dan tertinggi 50 kejadian terjadi pada 8 Januari 2024.

"Pada tanggal lainnya rata-rata 30 kejadian per hari," ujarnya, dilansir dari Antara.

Baca Juga: PVMBG Angkat Suara Soal APG Gunung Lewotobi Laki-laki NTT

Hendra menuturkan gempa vulkanik dalam terekam sebanyak tiga kejadian dan gempa vulkanik dangkal terekam dua kejadian selama periode pengamatan tersebut.

Pada 11 dan 12 Januari 2024 PVMBG merekam getaran tremor terus menerus dengan amplitude maksimum 0,5 sampai 1 milimeter. 

Kemunculan getaran tremor tersebut mengindikasikan adanya pergerakan fluida (gas, cairan, padatan batuan) ke permukaan, namun hingga saat ini tidak teramati adanya perubahan visual terhadap tinggi dan warna hembusan gas dari kawah.

Baca Juga: PVMBG Imbau Warga Kereng Lewotobi Jauhi Wilayah Arah Aliran Lava Pijar

Grafik RSAM menunjukkan fluktuasi pada pola stabil mengindikasikan tidak terekam gempa-gempa dengan energi besar.

"Diduga saat ini aktivitas vulkanik masih berada pada reservoir magma dangkal," kata Hendra.

Gunung Kerinci secara administrasi termasuk wilayah Kabupaten Kerinci di Provinsi Jambi dan Kabupaten Solok di Sumbar.

Baca Juga: Status Aktivitas Gunung Anak Krakatau Siaga, PVMBG Beri Imbauan Penting

Gunung api aktif itu memiliki ketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut serta lebar bentangan tubuh mencapai 18 kilometer yang menjadikan Gunung Kerinci sebagai gunung api tertinggi dan terbesar di Indonesia.

Dalam konteks geologi, gunung api dengan dimensi tubuh yang besar dapat merepresentasikan kompleksitas sejarah dan dinamika vulkanisme. 

Gunung Kerinci merupakan gunung api strato yang tersusun atas perselingan endapan piroklastika dan lava. Endapan aliran piroklastika mengandung batu apung dengan volume dan pelemparan yang luas menunjukkan bahwa Gunung Kerinci pada masa lampau pernah mengalami letusan berskala besar.

Baca Juga: Kawah Gunung Bromo Keluarkan Asap Putih dan Kelabu, PVMBG: Umumnya Tanda Awal Erupsi

Status tingkat aktivitas Gunung Kerinci adalah Level II atau Waspada sejak 9 September 2007.

PVMBG memantau Gunung Kerinci secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunung Kerinci di Desa Kersik Tuo, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah